Jakarta -Para Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikerahkan oleh pemerintah untuk masuk ke bisnis sapi. Selain Perum Bulog, juga akan dikerahkan BUMN lainnya membantu Bulog.
"Bulog tengah disiapkan agar bisa impor sapi potong 50.000 ekor paling tidak dalam dua minggu. Bulog akan bekerja sama dengan BUMN lain di bidang peternakan dan pertanian seperti PT Berdikari, PT RNI dan PT Pupuk Indonesia," jelas Staf Ahli Mentan Bidang Investasi Pertanian, Syukur Irwantoro kepada detikFinance, Selasa (11/8/2015).
Menurut Syukur, pemerintah melalui BUMN mampu mendatangkan sapi impor dengan kerjasama antar BUMN. Gabungan BUMN punya kandang yang cukup menampung 37.500 ekor sapi potong.
"PT Berdikari punya kandang berkapasitas 25.000 ekor, PT RNI sebanyak 10.000 ekor dan PT Pupuk Indonesia sebesar 2.500 ekor. Kami datangkan 50.000 ekor dari Australia secara bertahap, jadi kapasitas BUMN cukup," terangnya.
Lonjakan harga daging sapi disebut akibat ulah perusahaan feedloter swasta yang menahan-nahan stok. Ini terjadi pasca Kementerian Pertanian menandatangani rekomendasi impor sapi bakalan kuartal III hanya 50.000 ekor atau dipangkas 80% dari kuota kuartal sebelumnya mencapai 250.000 ekor.
Kementerian Pertanian belum lama ini menyusun peran BUMN agar bisa mengimpor sapi potong. Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pemasukan Sapi Indukan, Sapi Bakalan dan Sapi Siap Potong bahwa pemasukan (impor) sapi potong dapat dilakukan untuk stabilisasi pasokan oleh pelaku usaha dan BUMN.
Permainan importir swasta menahan stok sapi di kandang-kandangnya dinilai termasuk upaya mengganggu stabilitas pasokan."Upaya menahan stok sama saja permainan mengganggu stabilitas pasokan. Pemerintah hadir memotong rantai dengan mendatangkan 50.000 ekor sapi potong melalui Bulog bekerja sama dengan para pemilik kandang," jelasnya.
Menurut Syukur, sapi potong boleh diimpor sewaktu-waktu untuk stabilisasi pasokan dan harga termasuk saat terjadi gejolak seperti saat ini.
"Termasuk stabilisasi ketika ada upaya-upaya permainan seperti sekarang ini. Ditahan-tahan, dikeluarkan sedikit-sedikit. Pemerintah akan menindak tegas," kata Syukur.
Peran BUMN langsung dibuktikan dengan rencana penugasan Perum Bulog mengimpor 50.000 ekor sapi siap potong dalam waktu dekat. "Memangnya dikira pemerintah tidak bisa bertindak datangkan sapi potong impor dan kerjasama dengan para pemilik kandang," jelasnya.
Syukur menjelaskan, rencana impor sapi siap potong akan dilaksanakan bertahap segera setelah administrasi Bulog untuk penugasan selesai. "Rencananya bertahap untuk meredakan gejolak harga dan permainan menahan stok. Lalu Bulog akan gandeng BUMN peternakan yang punya kandang dan RPH," jelas Syukur.
Jumlah 50.000 ekor setara dengan kebutuhan sekitar 1 bulan untuk memenuhi 3 provinsi konsumen terbesar daging sapi impor yaitu DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat khususnya Bandung.
"50.000 ekor akan di sebar di Jabodetabek dan Bandung. Daging dari sapi potong yang diimpor Bulog akan dijual bekerja sama dengan pedagang pasar. Harganya menyesuaikan harga operasi pasar daging yaitu Rp 88.000-100.000," ujar Syukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar