Kamis, 20 Agustus 2015
Bisnis.com, CIREBON—Perum Bulog Subdivre Cirebon mengaku tetap bisa optimal menyerap gabah milik petani meskipun kondisi saat ini masuk masa paceklik akibat terdampak kemarau yang menyebabkan ribuan areal sawah tak bisa ditanami dan gagal panen (puso).
Target penyerapan gabah petani oleh Bulog Cirebon sepanjang 2015 sebanyak 130.000 ton (setara beras) dan hingga pertengahan Agustus 2015 realisasi penyerapannya diklaim telah mencapai 85% dari total target.
Kepala Bulog Cirebon Miftahul Ulum mengatakan penyerapan gabah didominasi dari hasil tanam musim rendengan (penghujan) karena hasil produksi petani wilayah Cirebon (Cirebon, Kuningan, dan Majalengka) cukup berlimpah dan realisasinya sebanyak 110.000 ton (per Agustus 2015).
Dia menuturkan penyerapan gabah petani bakal terus dilanjutkan hingga akhir 2015 meskipun sisa target penyerapan hanya tinggal 15% mengingat para petani di wilayah Cirebon mulai memasuki panen raya musim gadu (kemarau).
“Meskipun di bulan depan (September) penyerapan gabah telah mencapai 130.000 ton, penyerapan bakal dilakukan selama petani masih punya stok gabah,” katanya, Kamis (20/8/2015).
Miftahul mengungkapkan selain menyerap gabah PSO (public service obligation) yang harganya telah ditetapkan dalam HPP, Bulog Cirebon juga sedang melakukan penyerapan beras premium (komersil) yang harganya mengikuti mekanisme pasar.
“Target penyerapan beras komersil di Cirebon selama 2015 sebanyak 50.000 ton, dan sekarang realisasinya baru mencapai 10.000 ton dengan kisaran harga Rp9.000/kg,”ujarnya.
Ketika dihubungi terpisah, Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abubakar meragukan data yang dikeluarkan Bulog Cirebon dalam pencapaian target penyerapan gabah petani selama musim tanam 2015.
“Puso di Kabupaten Cirebon tahun ini mencapai 7.000 Ha, areal yang tak bisa ditanami seluas 8.500 Ha, kondisi tersebut membuat harga gabah di tingkat petani naik tajam,” tuturnya.
Tasrip mengungkapkan petani di sejumlah kecamatan sudah mulai melakukan panen musim tanam gadu, adapun harga gabah mencapai Rp5.060/Kg. “Selisihnya cukup jauh dengan harga yang diberikan Bulog sebesar Rp3.700/kg, maka kami heran kalau mereka (Bulog Cirebon) mengklaim penyerapan sudah maksimal,” ujarnya. (k3)
http://bandung.bisnis.com/m/read/20150820/61825/540255/bulog-cirebon-klaim-penyerapan-gabah-petani-mencapai-110.000-ton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar