Jumat, 27 Mei 2016

Tolak Impor Bawang, Ratusan Petani Siap Protes ke Jakarta

KAMIS, 26 MEI 2016

TEMPO.CO, Brebes - Asosiasi Bawang Merah Indonesia mengancam akan menggelar protes di jalan jika pemerintah tetap mengimpor bawang merah. "Sedang kami siapkan (protes)," ujar Ketua ABMI Juwari di Brebes, Jawa Tengah, Kamis, 26 Mei 2016.

Juwari mengatakan ABMI sedang konsolidasi dengan petani dari berbagai daerah. Pihaknya juga mengirimkan surat pemberitahuan akan menggelar unjuk rasa kepada kepolisian. "Kami sudah kirim surat pemberitahuan," ucapnya.

Saat pemerintah membuka keran impor bawang merah pada 2012, ratusan petani juga menggelar protes. Unjuk rasa yang digelar di jalan Pantai Utara Jawa itu sempat membuat lalu lintas tersendat. Selain itu, petani menggelar unjuk rasa di Kementerian Pertanian, Jakarta. “Kami tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Saat itu petani marah karena harga bawang merah terjun bebas.”

Juwari mempertanyakan keputusan pemerintah mengimpor bawang merah saat pasokan melimpah. Dia merasa dibohongi pemerintah karena pada Senin lalu ABMI mengikuti pertemuan dengan sejumlah pejabat Kementerian Koordinator Perekonomian dan kementerian di bawahnya, termasuk Kementerian Pertanian. Hasil pertemuan itu intinya menolak impor komoditas itu. “Tapi sekarang kenyataannya seperti apa. Kami merasa dikadalin (dibohongi) kalau kayak begini,” ujarnya.

Sekretaris ABMI Ichwan menuturkan pihaknya menyiapkan sepuluh bus untuk memberangkatkan ratusan petani ke Jakarta. ABMI belum menentukan kapan unjuk rasa akan digelar. “Tanggal 1 Juni nanti, kami rapat lagi untuk menentukan waktu demo,” katanya, Rabu kemarin. Peserta unjuk rasa, ucap dia, bukan hanya dari Brebes, tapi juga dari daerah lain, seperti Kendal, Cirebon, Demak, dan Tegal.

Ichwan berujar, keputusan pemerintah mengimpor bawang merah sebanyak 2.500 ton bukan merupakan solusi stabilisasi harga. Menurut dia, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatur harga menjelang Ramadan dan Lebaran ini. “Salah satunya dengan mengatur distribusi bawang merah,” tuturnya.

Pendapat senada disampaikan petani di Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, M. Subhan. Dia mengatakan tingginya harga komoditas tersebut saat ini bukan karena stok yang menipis, tapi lantaran panjangnya rantai distribusi. “Pemerintah harus bisa memangkas rantai distribusi bawang merah,” ucap Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan Brebes itu.

Subhan dan petani lain siap datang ke Jakarta untuk menyuarakan nasib mereka. “Kami tak ingin harga bawang merah lokal jatuh gara-gara bawang merah impor membanjiri pasar.”

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

https://m.tempo.co/read/news/2016/05/26/090774351/tolak-impor-bawang-ratusan-petani-siap-protes-ke-jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar