dakwatuna.com – Jakarta. Menjelang datangnya bulan Ramadahn dan lebaran, harga kebutuhan pokok khususnya daging sapi terus mengalami kenaikan. Hingga hari ini, harga daging sapi masih berada di atas Rp100 ribu per kilogram (Kg). Bahkan, berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) per Senin (16/5/2016) kemarin, daging sapi sudah dibandrol dengan harga Rp112 ribu per Kg.
“Kalau ditanya soal masih tingginya harga daging sapi, Pak Menteri Pertanian Amran Sulaiman kan bilang sudah menyiapkan amunisi yang memadai. Agar harga daging sapi bisa ditekan. Jadi, kami masih optimis,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayanti di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seperti yang dilansir inilah.com, Selasa (17/5/2016).
Djarot sendiri tidak memaparkan secara detail amunisi yang dimaksud. Djarot menekankan, dirinya hanya ingin menyampaikan bahwa ada komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menyiapkan seluruh kebutuhan bahan pokok sebagai upaya menyambut bulan puasa dan lebaran.
Kenaikan harga daging sapi misalnya seperti yang terjadi di Jawa Timur (Jatim), kenaikan meningkat hingga 10 persen.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Rochadi Tawaf mengatakan, di Jatim hingga saat ini belum ada tambahan stok sapi. Menurutnya, jika hal ini terus terjadi dan tidak ada langkah strategis dari pemerintah, maka diperkirakan harga daging sapi akan naik minimal 30 persen.
Dia mengungkapkan, saat ini di Jatim harga rata-rata daging sapi di pasaran berkisar Rp120.000-Rp130.000/kg. “Jika naik hingga 30 persen, diprediksi harga daging sapi saat Ramadhan berpeluang meningkat menjadi sekitar Rp150.000- Rp170.000 per kg,” ujarnya, seperti yang dilansir okezone.com, Selasa (17/5/2016). (abr/dakwtuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar