Minggu, 1 Mei 2016
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG-Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 1404 Pinrang diturunkan untuk melakukan razia dan penahanan puluhan ton beras maupun gabah yang hendak dijual keluar dari Kabupaten Pinrang, Minggu (1/5/2016).
Razia yang dilakukan anggota TNI ini atas permintaan bantuan bulog agar petani menjual beras hasil produksinya ke perusahaan BUMN ini untuk memenuhi stok yang sekarang ini berkurang.
Komandan Kodim (Dandim) 1404 Pinrang, Letkol Inf Sapta Budi Permana mengatakan, razia yang dilakukan bukan menyandra tetapi membantu Bulog dalam memenuhi stok beras guna swasembada pangan.
"Kita tidak menyandara hanya sebatas menghimbau ke petani agar bekerjasama dengan bulog dengan menjual berasnya kesana untuk swasembada pangan,"jelasnya, Minggu (1/5/2016).
Sementara, petani dan pengepul di Kabupaten Pinrang enggan menjual berasnya ke Bulog karena harga beli dibawah harga pasaran yang dijualkan petani dan pengepul saat ini.
"Kami tidak menjual ke Bulog, harga yang dibelikan Rp 7.300 per kilogramnya sementara harga pasaran sekarang Rp 7.700 jelas kami tidak menjualnya ke Bulog,"jelas salah satu pengepul di Kabupaten Pinrang yang enggang disebutkan namanya.
Sementara itu, salah satu petani di Pinrang, Hamid bahwa harga jual padi sekarang Rp 4.350 per kilogram atau Rp 430.500 per satu kwintalnya dan hingga saat ini dirinya menjual gabah ke pengepul bukan bulog. Harga gabah perkilogramnya sendiri untuk tingkat nasional berlaku di Bulog hanya Rp 3.800 atau berbeda jauh dengan harga pasaran di Pinrang.(*)
http://makassar.tribunnews.com/2016/05/01/harga-di-bawah-pasar-petani-di-pinrang-enggan-jual-beras-ke-bulog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar