Selasa, 24 Mei 2016

Bulog Jabar Sebut Petani Masih Kekurangan Mesin Pengering Gabah

Selasa, 24 Mei 2016

Metrotvnews.com, Bandung: Panen raya di musim penghujan membuat petani memutuskan menggiling gabah dalam kondisi basah. Akibatnya, kadar air beras tidak sesuai dengan standar yang ditentukan Perum Bulog, yakni maksimum 14 persen.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Barat (Jabar) Alfi Efendi mengakui, ketersediaan mesin pengering gabah (dryer) untuk petani menjadi salah satu faktor utamanya. Petani masih menggunakan cara tradisional untuk mengeringkan gabah.

"Memang sarana pascapanen di tingkat petani masih harus ada yang kita benahi, terutama dryer. Rata-rata masih menggunakan sinar matahari," kata Alif saat ditemui di Kantor Perum Bulog Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Senin (23/5/2016).

Oleh karena itu Bulog membuka kesempatan untuk petani menjual gabahnya. Proses pengeringan hingga konversi gabah ke beras dilakukan Bulog.

"Kita sudah menyiapkan dryer, kita sewa dryer di swasta, BUMN, kita juga punya dryer," jelas Alif.

Alif mengatakan, Bulog sering mengimbau petani untuk tidak menggiling gabah basah. Sebab, beras yang kadar airnya tinggi tidak bisa bertahan lama di lapangan.

"Karena kalau kadar airnya tidak masuk standar, disimpan bisa berubah warnanya," ungkap Alif.


(LDS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar