Lahan tersebut merupakan milik PT SHS dan terletak di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Rencananya, penanaman jagung akan segera direalisasikan saat lahan seluas 3.000 hektare di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa tersebut telah selesai melangsungkan panen padi. Saat ini, lahan tersebut merupakan persawahan milik PT SHS.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu mengatakan, Bulog tengah berupaya meningkatkan serapan dan stok dari produksi jagung dari petani dalam negeri.
Untuk itu, Bulog berkomimen menjamin penyerapan bagi pengembangan tanaman jagung oleh BUMN lain.
“Setelah menanam padi itu kan ada masa istirahat lahannya, kami sedang programkan dengan lahan yang ada milik SHS itu. Jadi yang sekarang sedang ditanamin padi, kami gagas untuk jagung dan nanti akan langsung diserap oleh Bulog,” kata Wahyu saat ditemui di Perayaan Ultah Bulog ke-49 di Jakarta, Selasa (10 Mei 2016).
Jagung akan diproduksi dengan menggunakan benih berkualitas dan teknologi sehingga menghasilkan biji dengan kadar air rendah yaitu 15%.
Wahyu menyampaikan pemerintah memang tengah mendorong sinergi antar-BUMN untuk dapat mengembangkan sendiri komoditas pangan di dalam negeri dari seluruh aspek baik pembiayaan atau kredit pangan, asuransi pangan, penyediaan benih, hingga penyerapan langsung oleh Bulog sebagai stok atau cadangan pangan.
Untuk itu, Perum Bulog pun sebelumnya telah melakukan MoU dengan sejumlah perusahaan BUMN sehingga mereka dapat saling bahu-membahu dalam memproduksi komoditas pangan.
Bulog bukan kali ini mencoba peruntungan mengembangkan onfarm jagung. Selain di Kawasan Pantura, Bulog pun menyerap jagung dari pengembangan onfarm lembaga tersebut bersama PT Pertani, PT SHS, dan PT Berdikari diKabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara di lahan seluas 3.500 ha.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo belum lama ini dikabarkan telah menandatangani Perpres penugasan Perum Bulog. setelah Perpres tersebut disahkan, Bulog tidak hanya akan mengurus persoalan beras, namun juga jagung dan kedelai.
Bulog pun mendapat amanah untuk menjadi operator dalam melakukan impor jagung dan menyalurkan jagung ke peternak dan perusahaan-perusahaan produsen pakan ternak.
Wahyu menyampaikan saat ini pihaknya tengah menghitung berapa investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan jagung di kawasan tersebut.
Sejauh ini, penyediaan benih akan dilakukan oleh PT SHS dan Bulog menjamin penyerapan jagung langsung.
“Karena sebenarnya tidak sulit kalau setelah menanam padi, kami tanam jagungnya hanya tinggal menambahkan pupuk seperti yang kami lakukan di Sulawesi,” kata Wahyu.
Dia memprediksi Bulog dan SHS akan merealisasikan penanaman jagung tersebut pada semester dua mendatang atau setelah masa panen puncak berakhir.
Wahyu menyampaikan saat ini stok jagung yang dimiliki Bulog berkisar 100.000 ton yang merupakan sisa dari impor jagung dan serapan jagung lokal.
Menurutnya, saat ini permintaan jagung pabrik pakan menurun karena kebutuhan jagung mereka alihkan menjadi gandum.
Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan Nandang Sunandar menyambut baik intense Bulog untuk menjajaki bisnis hulu mellaui pengembangan komoditas jagung. Upaya itu, katanya, dapat berkontribusi pada produksi jagung nasional.
“Langkah tersebut sangat bagus karena berkontribusi pada produksi jagungnasional, menjaga cadangan jagung negara, dan memasok pabrik pakan. Kami dorong Bulog mulai menjajaki onfarm pangan,” kata Nandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar