Jumat, 13 Mei 2016

Ratusan Warga Tolak Raskin Bulog

Kamis,  12 Mei 2016

PONOROGO – Ratusan warga Desa/Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, beramai- ramai mendatangi balai desa setempat. Mereka menolak beras untuk warga miskin (raskin) yang didistribusikan Bulog Ponorogo.

Raskin yang diberikan kepada mereka dinilai berkualitas sangat buruk. Warga menyatakan, raskin kali ini sangat berbeda dengan kiriman-kiriman sebelumnya. Beras yang mereka terima sangat kusam, cokelat kehitaman, ada juga yang kemerahan dan cenderung kotor.

Beras juga terlalu banyak mengandung kulit beras, menir, atau beras pecah. Pada beberapa karung, warga juga mendapati beras yang banyak kutu dan ulatnya. ”Sangat rendah kualitasnya. Ada dedaknya, ada gabahnya. Tidak layak dimakan warga.

Beras begitu kok diberikan ke warga. Biasanya bagus kok ,” ungkap salah satu warga, Gito, kemarin. Dia mengatakan, warga tidak terima dengan perlakuan Bulog. Karena itu, mereka menolak raskin yang dibagikan. Mereka baru mau menerima raskin bila pengganti yang dijanjikan Bulog berkualitas baik dan layak dikonsumsi.

Wakil Kepala Bulog Ponorogo Jaka Santosa yang kemarin terjun langsung menemui warga menyatakan, sebagian masyarakat memang menganggap beras yang ada kurang layak. Karena itu, secara prosedural, Bulog akan melakukan penggantian. Kemarin pun beras pengganti telah dikirim.

Jaka berdalih, saat ini masyarakat melihat kualitas beras di toko sebagai perbandingan. Akhirnya warga membandingkan beras Bulog yang berkualitas premium. Padahal, beras dari Bulog berkualitas medium. ”Masyarakat menjadikan beras di toko yang harganya mahal sebagai referensi (acuan). Padahal, kami standarnya adalah beras medium,” ujarnya.

Beras medium, urai Jaka, adalah beras yang memiliki derajat sosoh 95broken (patah) 20, menir 2. Soal beras yang ditolak warga, menurutnya, sebenarnya tergolong layak konsumsi. ”Tapi kalau dinilai buruk, ya kami gantilah,” ujarnya.

Untuk Desa Sukorejo, Bulog menyalurkan 234 karung raskin. Setiap karung seberat 15 kg. Totalnya untuk desa tersebut mencapai 3.510 kg atau 3,5 ton. ”Semuanya kami ganti. Ini masih perjalanan,” ujarnya.

dili eyato

http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=10&date=2016-05-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar