SELASA, 10 MEI 2016
Metrotvnews.com, Jakarta: Perum Bulog menyatakan sejak Januari hingga 9 Mei 2016, penyerapan beras dari petani mencapai 995 ribu ton. Jumlah itu meningkat 51 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 655 ribu ton.
"Realisasi penyerapan kita 995 ribu setara beras per 9 Mei 2016. Ada kenaikan dari tahun lalu," ucap Direktur Pengadaan Bulog Wahyu di Jakarta, Selasa (10/5).
Wahyu masih optimistis target penyerapan beras dari petani sebesar 2 juta-2,5 juta ton hingga semester I 2016 bisa tercapai. Pasalnya, panen raya masih berlangsung dua bulan ini.
Di kesempatan berbeda, kebijakan penyerapan beras dan gabah dari petani justru dikritik oleh Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).
Ketua Umum Perpadi Sutanto Alimoeso menilai Bulog justru mencegat penyaluran beras dan gabah dari daerah surplus beras ke daerah yang berkekurangan. Dia mengaku mendapat laporan sudah terjadi pembatasan distribusi beras dari daerah surplus ke daerah difisit beras.
"Sejak April lalu kita dapat laporan ada pembatasan di Sulawesi Selatan, Sumbawa, dan beberapa kabupaten yang surplus. Saya dengar itu disetok ke Bulog," ungkapnya.
Menurutnya, tindakan pencegatan oleh Bulog tersebut malah akan membuat harga beras merangkak naik. Daerah yang kekurangan beras akan mengalami kenaikan harga jika stok tidak mencukupi. Hal itu dinilai Sutanto akan berefek psikologis ke daerah-daerah sekitar.
"Harga beras di Kalimantan Tengah yang sudah naik karena kurang stok," cetusnya.
Karena itu, dia menyarankan tindakan Bulog tersebut tidak lagi dilakukan. Dia khawatir akan semakin banyak daerah yang berkekurangan beras karena diambil jatahnya oleh Bulog.
(SAW)
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/05/11/526218/penyerapan-beras-bulog-naik-51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar