Jumat, 13 Mei 2016

Asosiasi Bawang Merah Indonesia Sesalkan Sikap Bulog

Kamis,  12 Mei 2016

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia Ikhwan Arif mengatakan, harga yang dipatok Bulog untuk membeli bawang merah di petani dengan harga Rp22 ribu per kilogram (kg) dinilai waJar. Namun, Ikhwan mempertanyakan kala harga di petani rendah, apakah Bulog juga berani untuk membeli.

Ikhwan mengatakan, misalnya harga di benih ditaruh Rp6 ribu per kg, Bulog ditantang untuk menerima harga tersebut untuk bisa disebut harga yang ideal dan adil.

"Iya,sekarang mereka beli Rp22 ribu per kg, begitu juga kalau harga dibenih Rp6 ribu, Bulog berani enggak beli segitu? Bulog memang boleh menetapkan harga HPP tapi kan kapasitasnya itu berapa dan ketika harga dipetani jatuh, apakah Bulog akan lakukan hal yang sama atau enggak," kata Ikhwan kepada Sindonews, Jakarta, Kamis (12/5/2016).

(Baca: Pengusaha Kecewa Pemerintah Telat Serap Bawang Merah)

Ikhwan menyayangkan selama ini pemerintah memang terlambat melakukan penyerapan. Mereka hanya melakukan penyerapan saat bawang merah terjadi kelangkaan di pasar.

"Enggak ada keterlibatan pemerintah untuk melakukan penyerapan itu. Dari sektor pembenahan suplai juga enggak. Jadi sudah bertahun-tahun banyak masalah tapi enggak tertangani dengan baik," kata dia.

Padahal penikmat bawang merah bukan dari sektor budidaya saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat ikut menikmati.

"Semua harus ada sinergi. Jadi memang harus betul-betul bersama. Enggak satu-satu. Kalau Bulog sekarang mau di sektor suplainya, silakan saja tapi kami harap ketika harga jatuh Bulog bisa menyerap," pungkasnya.


(ven)

http://ekbis.sindonews.com/read/1108037/34/asosiasi-bawang-merah-indonesia-sesalkan-sikap-bulog-1463055885

Tidak ada komentar:

Posting Komentar