Kepala Dusun (Kadus) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Fatoni, mengatakan pembagian beras untuk raskin kali ini kualitasnya banyak yang jelek. Itu jauh dibanding pembagian sebelumnya.
“Beras yang sekarang jelek. Bagus yang kemarin,” katanya. Beras yang didistribusikan kepada gakin dengan kualitas jelek itu membuat dirinya merasa tidak nyaman. Warga yang menerima juga banyak yang resah. “Warga banyak yang mengeluh mendapat beras jatah yang jelek,” ujarnya.
Fatoni mengaku kalau selama ini tidak pernah mengetahui standar yang asli mengenai beras jatah. Selama ini, warga selalu membandingkan dengan pembagian beras sebelumnya. “Sebenarnya beras jatah itu kayak apa, saya tidak tahu pasti, tapi yang sekarang jelek,” ungkapnya.
Salah satu warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Paini, 49, mengatakan beras yang diterima kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Karena kualitas beras dianggap terlalu jelek, terpaksa berasnya tidak akan dimasak.
“Kalau berasnya seperti ini, apa ya dimasak, kalau yang kemarin masih enak,” cetusnya. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Rudi Latif, mengatakan Bulog yang berwenang terhadap distribusi beras ini diharapkan bisa melakukan upaya maksimal dalam penyaluran beras. Sehingga, beras yang diterima oleh masyarakat itu benar-bran bermanfaat dan digunakan dengan baik.
“Kok kesannya diberi jelek, kalau komplain baru diganti, mbok ya semua dibuat sama,” ucapnya. Dalam pendistribusian raskin kemarin, ternyata tidak semua beras yang dikeluarkan Bulog itu kualitasnya jelek. Di Desa/Kecamatan Tegalsari, raskin yang diterima warga relatif bagus.
“Berasnya agak bagus dibandingkan sebelumnya,” kata Suharjo, ketua RW 4, Dusun Krajan 2, Desa/Kecamatan Tegalsari. Menurut Suharjo, beras yang dikirim dari Bulog untuk gakin itu kualitasnya memang tidak sama. Terkadang, beras itu kualitasnya juga jelek. “Tapi kali ini kualitas beras agak bagus,” sebutnya. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar