Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memperbaiki kualitas beras miskin (raskin). Selama ini masyarakat mengeluhkan kualitas beras yang sangat buruk, sehingga tidak dapat dikonsumsi.
"Raskin kita jelek mutunya, harus kirim surat ke Bulog untuk mempebaiki kualitasnya agar lebih baik," kata Basuki, saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/5).
Basuki menilai, warga tidak akan keberatan dengan kenaikan harga raskin, asal kualitasnya dinaikan. Ia mengusulkan harga raskin naik menjadi Rp 2.000 atau Rp 2.500 per liternya. Saat ini harga raskin per liter hanya Rp 1.600 saja.
"Saya yakin warga tidak keberatan membayar Rp 2.500 per liter tapi mutu baik. Dari pada Rp 1.600 tapi mutu jelek," ujarnya.
Selain kualitas raskin, Basuki juga ingin memperbaiki distribusinya. Karena selama ini pembagian raskin dinilai kurang maksimal. Rencananya distribusi akan diserahkan kepada PT Tjipinang Food Station.
"Raskin itu pembagiannya ngaco, banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak warga miskin yang tidak dapat. Penyaluran raskin tidak pernah dapat target. Ke depan akan dikendalikan oleh Food Station. Kami ubah polanya," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar