Jumat, 27 Mei 2016

Bulog Kejar Pengadaan Beras Domestik 2 Juta Ton

Kamis, 26 Mei 2016

PAREPARE - Perum Bulog optimistis target pengadaan beras dalam negeri sebanyak 2 juta ton hingga Juni 2016 dapat tercapai. Hingga 23 Mei 2016 Bulog telah melakukan pengadaan 1,3 juta ton melalui penyerapan gabah dari petani di seluruh Indonesia.

Sebagai contoh, Bulog Subdivisi Regional (Sub Divre) Parepare, Sulawesi Selatan, hingga 24 Mei 2016 telah menyerap 72.000 ton beras dari hasil panen petani di Parepare dan Pinrang. ”Sekitar 20% dari hasil panen telah kami serap,” ujar Kepala Sub Divre Parepare Bulog Mahmud Arif Hentihu saat ditemui media di Kompleks Pergudangan Modern Bulog Lapadde, Parepare, kemarin.

Menurut Mahmud, harga beli Gabah Kering Panen (GKP) saat ini berkisar Rp4.200- Rp4.500 per kg. Kendati di lapangan masih kerap ditemui petani yang enggan menjual gabahnya ke Bulog ataupun mitranya dengan alasan harga atau akibat telanjur disetir oleh tengkulak, Mahmud mengklaim serapan oleh Bulog pada musim panen pertama 2016 ini sudah sesuai harapan. ”Target kami untuk pengadaan di Sub Divre Parepare selama setahun ini sebanyak 145.000 ton dan sekarang yang masuk itu sudah 52% dari target setahun,” ungkap dia.

Mahmud merinci pengadaan beras sebanyak 145.000 ton tersebut ditujukan untuk public service obligation (PSO) seperti penyaluran beras sejahtera atau rastra (yang dulu dikenal sebagai raskin), operasi pasar beras, dan bencana. Sejak Januari-Mei 2016 Bulog Sub Divre Parepare telah merealisasikan penyaluran rastra sebanyak 2,5 juta ton untuk tiga wilayah yakni Parepare, Barru, dan Pinrang.

”Beras dari Gudang Bulog Lapadde ini juga kerap dikirim ke daerah-daerah yang kekurangan stok beras seperti Maluku, Maluku Utara, dan Kendari. Di Bulog itu disebut Movenas, yaitu pergerakan beras antargudang dari daerah yang surplus ke daerah yang minus,” sebut dia.

Sebelumnya Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan, saat ini stok beras di gudang Bulog sekitar 2,4 juta ton dan akan terus ditambah melalui pengadaan domestik yang ditargetkan sebanyak 2 juta ton hingga Juni. ”Insya Allah tercapai 2 juta ton. Sejumlah daerah masih ada yang panen sehingga penyerapan masih terus dilakukan antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan,” ungkap dia.

Terkait kemungkinan ada operasi pasar beras jelang puasa, Mahmud mengungkapkan bahwa sudah ada sinyal untuk itu. Namun, ia belum bisa menyebutkan jumlah yang akan digelontorkan dan waktu pelaksanaannya. ”Untuk Sulawesi Selatan dan Barat ini memang ada operasi pasar bekerja sama dengan sejumlah instansi. Tapi, kita lihat keadaan dan biasanya juga ada permintaan dari pemerintah daerah dan pusat. Sementara ini mungkin dalam bentuk pasar murah,” tutur dia.

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan bawang merah saat puasa dan Lebaran, Perum Bulog juga telah menyiapkan 1.000 ton stok bawang merah. Ketersediaan bawang merah ini diharapkan bisa menstabilkan harga pada kisaran Rp25.000 per kg selama masa puasa dan Lebaran.

inda susanti

http://www.koran-sindo.com/news.php?r=2&n=1&date=2016-05-26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar