Jumat, 27 Mei 2016

Operasi Pasar Bulog Sering Ditentang Pemda

Kamis, 26 Mei 2016
 

MAKASSAR (Pos Kota) – Kendati sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah, ternyata banyak kepala daerah yang kurang suka jika di daerahnya dilakukan operasi pasar beras. Operasi pasar Bulog sering ditentang Pemda.

Pihak Pemda  khawatir jika diadakan operasi pasar di daerahnya maka pemda tersebut akan dianggap  gagal dalam mengendalikan harga. Oleh karena itu mereka kurang berkenan.

“Ada kepala daerah  yang beranggapan jika  Bulog  melakukan operasi pasar  maka  kegiatan tersebut   dinilainya  sebagai tanda kegagalan pemerintah daerah dalam  mengendalikan harga,” kata  Kepala Sub Divre Bulog Parepare Mahmud Hentihu, Kamis (26/5/16).

Akibatnya tidak jarang pihak Subdivre Bulog di daerah tertentu kesulitan mendapatkan rekomendasi operasi pasar dari pihak pemda. Seharusnya kepala daerah tidak berpendapat demikian karena Bulog hanya ingin membantu masyarakat mendapatkan barang dengan harga terjangkau dan harga-harga dalam kondisi wajar.

Melalui  operasi pasar, Bulog justru membantu pemerintah daerah melakukan stabilisasi harga pangan  sehingga  inflasi tidak mellambung. Karena itu  Mahmud  mengusulkan agar untuk melakukan operasi pasar pihaknya  cukup  mengantongi surat perintah dari Bulog  pusat.

Dia berharap agar diberi keleluasaan dalam pelaksanaan operasi pasar beras. Jangan sampai niat baik membantu masyarakat justru  terhambat rumitnya birokrasi. Operasi pasar perlu dilakukan dengan cepat untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah tertentu.

Apalagi   dalam  menghadapi bulan Puasa dan Lebaran mendatang, Bulog Divre Sulawesi Selatang Barat (Sulselbar) berencana untuk melakukan operasi pasar di sejumlah daerah. “Kami memang diminta untuk menjaga agar  harga beras tetap stabil saat memasuki Puasa dan menjelang Lebaran,” katanya. (Faisal/win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar