MAKASSAR (Pos Kota) – Kendati sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah, ternyata banyak kepala daerah yang kurang suka jika di daerahnya dilakukan operasi pasar beras. Operasi pasar Bulog sering ditentang Pemda.
Pihak Pemda khawatir jika diadakan operasi pasar di daerahnya maka pemda tersebut akan dianggap gagal dalam mengendalikan harga. Oleh karena itu mereka kurang berkenan.
“Ada kepala daerah yang beranggapan jika Bulog melakukan operasi pasar maka kegiatan tersebut dinilainya sebagai tanda kegagalan pemerintah daerah dalam mengendalikan harga,” kata Kepala Sub Divre Bulog Parepare Mahmud Hentihu, Kamis (26/5/16).
Akibatnya tidak jarang pihak Subdivre Bulog di daerah tertentu kesulitan mendapatkan rekomendasi operasi pasar dari pihak pemda. Seharusnya kepala daerah tidak berpendapat demikian karena Bulog hanya ingin membantu masyarakat mendapatkan barang dengan harga terjangkau dan harga-harga dalam kondisi wajar.
Melalui operasi pasar, Bulog justru membantu pemerintah daerah melakukan stabilisasi harga pangan sehingga inflasi tidak mellambung. Karena itu Mahmud mengusulkan agar untuk melakukan operasi pasar pihaknya cukup mengantongi surat perintah dari Bulog pusat.
Dia berharap agar diberi keleluasaan dalam pelaksanaan operasi pasar beras. Jangan sampai niat baik membantu masyarakat justru terhambat rumitnya birokrasi. Operasi pasar perlu dilakukan dengan cepat untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah tertentu.
Apalagi dalam menghadapi bulan Puasa dan Lebaran mendatang, Bulog Divre Sulawesi Selatang Barat (Sulselbar) berencana untuk melakukan operasi pasar di sejumlah daerah. “Kami memang diminta untuk menjaga agar harga beras tetap stabil saat memasuki Puasa dan menjelang Lebaran,” katanya. (Faisal/win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar