Senin, 27 JUli 2015
Sragen -Usai mengunjungi dan berdialog dengan para petani di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melanjutkan kunjungan ke daerah lainnya.
Dalam perjalanan tiba-tiba rombongan berhenti di sebuah lokasi penggilingan beras milik Pani, yang juga pedagang beras. Dalam dialog dengan pemilik penggilingan, Amran ingin memborong seluruh produksi beras dari penggilangan tersebut, tapi sayang harga yang ditawarkan ditolak pedagang tersebut.
"Berapa harga gabah bu?" kata Amran ke Pani, di penggilingan beras, di Sragen, Jawa Tengah, Senin (27/7/2015).
"Gabah kering basah saya beli dari sawah Rp 4.400-4.600/kg," ujar Pani.
"Saya beli semua (beras) Rp 7.300/kg ya? Bulog yang beli," ungkap Amran.
"Nggak mau kalau Rp 7.300 pak. Saya untung lagi nggak tentu. Antara Rp 1.000-2.000/kg," tolak Pani.
Mendengar tawarannya ditolak, padahal harga Rp 7.300/kg merupakan harga yang tinggi yang ditetapkan dalam Inpres penyerapan beras oleh Bulog. Amran memerintahkan ke Bulog agar tidak kalah dengan pedagang seperti Pani dalam penyerapan gabah dan beras petani.
"Ini besar penggilingannya, masak Masa Bulog kalah sama pedagang. Kalau ambil dari sawah Rp 4.400-4.600/kg lalu untung Rp 1.000-2.000, artinya paling harga (beras) Rp 6.500. Bulog modalnya Rp 30 triliun masa kalah. Pak Bulog Divre Jateng, siap serap? Masa kalah sama yang modalnya hanya ratusan juta," tegas Amran.
"Siap Pak, kami serap semua. Bulog siap kembali kemarin (petani), nggak mau kalah," kata Bulog Drive Jateng, Usep Karyana.
(rrd/hen)
http://finance.detik.com/read/2015/07/27/135158/2976024/4/mentan-mau-borong-beras-pengusaha-penggilingan-menolak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar