Selasa, 28 Juli 2015

Kekeringan Ancam Pangan dan Listrik

Selasa, 28 Juli 2015


ANTARA/Dedhez Anggara Ikan-ikan mati di sebuah telaga yang mengering di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, kemarin.

KEKERINGAN yang terus melanda Tanah Air mulai mengancam produktivitas pangan dan kelistrikan. Akibat musim kemarau yang terus berlangsung, sejumlah wilayah gagal panen dan pasokan air baku untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pun terganggu.

Di Jawa Tengah, akibat kekeringan, sebanyak 487 desa di 122 kecamatan di 8 kabupaten dilaporkan dalam kondisi siaga darurat kekeringan. Sejumlah wilayah itu mulai kekurangan air bersih. Gagal panen pun diperkirakan meluas di beberapa sentra pertanian seperti Demak, Kudus, Rembang, Grobogan, Blora, dan Pati.

Kekeringan juga menyebabkan wilayah-wilayah tersebut kesulitan air bersih, sehingga untuk mendapatkan air bersih warga harus antre bantuan dari pemerintah daerah setempat, pemerintah provinsi, maupun swasta.

Kondisi yang sama juga mengancam Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sekitar 4.000 hektare lahan persawahan kesulitan air, sehingga produksi padi hanya dihasilkan dari 1.000 hektare lahan. Kekeringan itu meluas di 39 kecamatan dan 351 desa.

"Kalau tidak ada hujan pada September mendatang, produktivitas lahan persawahan di Kabupaten Tasikmalaya diperkirakan akan turun hanya dari 1.000 hektare lahan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Tasikmalaya, Hendri Nugroho, kemarin.

Ancaman kekeringan di sejumlah daerah itu pun diakui Perum Bulog. Akibat kondisi itu, Bulog mengantisipasi rendahnya produktivitas panen.

"Dari Oktober hingga Januari tidak akan ada panen sehingga saya ingin memiliki stok di kisaran 2,5 juta ton untuk menghadapi 5 hingga 6 bulan masa kekurangan tanpa panen," terang Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti di Jakarta, kemarin.

Namun, meskipun kekeringan berlangsung, Djarot yakin masih akan dapat mencapai target angka ramalan produksi beras dari Badan Pusat Statistik.

Hal itu karena ia yakin Kementerian Pertanian akan melakukan upaya apa pun sehingga impor tidak perlu dilakukan.

Hentikan pembangkit

Akibat kekeringan masif, PLN wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dilaporkan mematikan dua dari tiga unit pembangkit PLTA Ir PM Noor.

Di lain sisi, operasi hujan buatan oleh PLN dan BPPT juga dihentikan sementara karena ketiadaan awan.

Di Malang, Jawa Timur, Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan dan Good Corporate Governance Perum Jasa Tirta (PJT) 1, Kota Malang, Jatim, Didit Priambodo membenarkan, meskipun belum mengganggu secara operasional, pasokan air baku untuk menggerakkan turbin pada PLTA di Jawa Timur merosot akibat musim kemarau.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman pun mengakui kekeringan di sejumlah wilayah berpotensi menurunkan kapasitas daya listrik dari PLTA. Namun, ia menyatakan hal itu tidak akan terlalu berdampak terhadap pasokan listrik di Jawa-Bali.

"Sebab, kekurangan pasokan listrik oleh PLTA masih bisa dipenuhi dari pembangkit lain."

(Tim Media/X-7)

http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/13766/Kekeringan-Ancam-Pangan-dan-Listrik/2015/07/28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar