Rabu, 29 Juli 2015
Tulungagung -Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman punya cara halus agar petani mau menjual berasnya ke Perum Bulog, sehingga tak menjual ke tengkulak. Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti pompa, alat pemotong padi otomatis (harvester), traktor menjadi 'barter' saling menguntungkan.
Amran mengaku sangat bahagia karena produktivitas beras di Tulungagung, Jawa Timur bisa mencapai 7 ton/hektar. Ia berjanji bantuan mesin panen atau combine harvester akan dipercepat 10 unit untuk Kabupetan Tulungagung.
"Kami janjian dengan Bupati aku penuhi 52 unit pompa, asal panennya semua dijual ke Bulog. Panen diserap, pompa dikasih. Selisih harga Rp 100-200/kg jangan dimasalahkan, aku beri pompa, traktor, dan combine harvester," kata Amran di lokasi panen raya di di Desa Ngrendeng, Gondang, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (29/7/2015)
Ia mengatakan, Tulungagung mendapat bantuan anggaran pertanian naik 400% tahun ini menjadi Rp 43 Miliar karena mampu mencapai produktivitas yang bagus.
Sementara itu, Ketua kelompok tani Karidi melaporkan ke Amran soal kondisi pertanian di Tulungagung. Setiap tahun di wilayahnya ada peningkatan produksi karena rutin sekolah lapang.
"Kami ucapkan terima kasih atas bantuan hand tractor, mesin tanam, dan mesin perontok. Selama satu tahun kami sudah bisa 3 kali panen di November, April dan hari ini," katanya.
Karidi mengatakan petani sangat semangat naikkan produktivitas karena ada bantuan dari pemerintah."Saya sudah pesan ke petani jangan jual panennya ke luar. Sudah akan dibeli Bulog, harga harapannya di atas pasaran Rp 4.500-4.700/kg," katanya.
Sementara itu, Perum Bulog tengah dikejar target serap beras petani tahun ini yang tinggal tersisa 2 bulan musim tanam April-September sebesar 2,75 juta ton. Bulog menyatakan siap blusukan 24 jam serap gabah hasil panen petani.
Direktur Pelayanan Publik Bulog Wahyu Suparyono siap membeli hasil panen petani di beberapa wilayah yang telah dikunjungi.
"Mentan ini jiwanya blusukan, ini pas dengan Bulog. Sudah saatnya Bulog turun ke petani untuk serap sebanyak-banyaknya hasil panen. Mentan betul-betul menjaga ketahanan pangan sejalan dengan fungsi Bulog. Bulog juga siap blusukan 24 jam," ungkap Wahyu.
Terkait kendala adanya ketentuan kadar air maksimal 25% Mentan menyatakan regulasi tentang kadar air sudah diubah. "Kadar air sudah tidak jadi masalah, sekarang ada beras yang diserap komersial dan PSO (subsidi)," pungkasnya.
Hari Mentan dan rombongan tiba ke lokasi Desa Ngrendeng, Gondang, Tulungagung untuk panen raya padi seluas 80 hektar. Luas panen padi sawah Kabupaten Tulungagung seluas 27.000 hektar.
Mentan langsung turun ke sawah bersama Damdim, Kadisperta Tulungagung Suprapti, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring, Direktur Pelayanan Publik Bulog Wahyu Suparyono, dan Kapolres Tulungagung.
http://finance.detik.com/read/2015/07/29/183711/2978464/4/1/ini-strategi-mentan-amran-agar-petani-jual-beras-ke-bulog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar