JAKARTA, JITUNEWS.COM- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui bahwa hingga saat ini Perum Bulog masih kesulitan dalam upaya menyerap beras petani. Kendala tersebut bukan karena Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras dan gabah, melainkan masih tingginya kadar air pada beras yang beredar di kalangan para petani. Jumlah kadar air beras petani sudah melampaui batas yang ditentukan oleh perum Bulog.
" Kadar air yang ditentukan oleh perum Bulog kan kurang dari 25 persen, sementara beras yang beredar diantara para petani kadar airnya masih 30 persen," kata Amran, Kamis (23/7), di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk HPP beras sendiri, hingga saat ini tidak menjadi masalah utama Bulog. Pasalnya, di banyak daerah harga beras petani masih di bawah HPP yaitu Rp 7.200 per kg.
"Saya sudah keliling ke beberapa tempat melakukan pemantauan terkait dengan HPP nggak ada masalah, bahkan yang kami temui di beberapa tempat harga berasnya jauh di bawah HPP yang tetap, jadi nggak ada masalah," tegasnya.
Kendati hingga saat ini Bulog masih cukup kesulitan dalam menyerap beras dari para petani karena kendala kadar air yang hingga 30 persen, tapi menurut Mentan, ketersediaan beras saat ini masih sangat mencukupi. "Ketersediaan beras kita saat ini masih sangat cukup, jadi nggak usah takut dengan musim panas yang terus berkepanjangan saat ini," tukasnya.
http://www.jitunews.com/read/18155/klik-gara-gara-ini-beras-petani-sulit-di-serap-bulog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar