Sabtu, 11 Januari 2014
Provinsi Sultra berupaya meningkatkan produksi beras petani hingga surplus 100.000 ton per tahun.
KENDARI – Produksi beras petani di sejumlah sentra produksi beras di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini, mencapai 562.000 ton. Dengan produksi beras petani sebanyak itu, menempatkan provinsi tersebut surplus beras sebanyak 80.000 ton.
“Kelebihan produksi beras setelah memenuhi kebutuhan masyarakat itu selama satu tahun itu, telah dibeli atau ditampung pihak Bulog (Badan Urusan Logistik) Sultra,” kata Muhammad Nasir, pelaksana tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra di Kendari, Jumat (10/1).
Menurut Nasir, Pemerintah Provinsi Sultra terus berupaya meningkatkan produksi beras petani di daerah itu hingga mencapai surplus beras sebanyak 100.000 ton per tahun. Untuk mencapai surplus beras tersebut, tahun 2014 ini, Dinas Pertanian merencanakan pencetakan sawah baru seluas 2.400 hektare.
“Kita harapkan dengan tambahan luas areal persawahan itu, produksi beras petani di sejumlah sentra produksi bisa meningkat menjadi 575.000 sampai 580.000 ton per tahun. Dengan produksi sebanyak itu, Sultra sudah bisa surplus beras antara 90.000 hingga 100.000 ton per tahun,” kata dia.
Diungkapkan Nasir, beberapa daerah yang menjadi sentra produksi beras di Sultra antara lain Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, dan Kabupaten Konawe Utara.
Kurang lebih seluas 17.000 hektare areal persawahan di sejumlah kabupaten tersebut kata dia, tahun 2013 lalu tidak berproduksi maksimal akibat bencana alam berupa banjir yang merusak padi sawah di dalam areal persawahan tersebut.
“Kalau areal sawah yang 17.000 hektar itu berproduksi maksimal, produksi beras petani Sultra bisa mencapai 600.000 ton. Dengan produksi beras sebanyak itu, Sultra bisa surplus beras 90.000 hingga 100.000 ton,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sultra, Imran Abdullah dalam keterangan terpisah mengatakan, stok beras di gudang Bulog Sultra yang dibeli dari para petani di daerah itu, masih sebanyak 35.500 ton.
“Dengan stok beras yang kita miliki ini, kebutuhan beras keluarga miskin di Sultra sepanjang tahun 2014, sudah bisa dipenuhi Bulog Sultra sendiri. Dengan begitu, kami pihak Bulog tidak akan menerima lagi pasokan beras dari luar daerah Sultra untuk memenuhi kebutuhan program beras miskin (raskin) di daerah ini,” katanya.
Menurut Imran, stok beras sebanyak 35.000 ton yang dimiliki Bulog tersebut bisa memenuhi kebutuhan beras bagi warga penerima beras miskin di daerah itu sebanyak 150 ribu lebih rumah tangga sasaran hingga 14 bulan mendatang.
“Kita juga akan menambah stok beras itu dari para petani di daerah ini. Berapa pun jumlah produksi beras dari petani lokal, dengan syarat kualitas berasnya sesuai dengan standar yang ditentukan Bulog,” katanya.
Sumber : Sinar Harapan
http://www.shnews.co/detile-30864-sultra-surplus-beras-80000-ton.html#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar