Senin, 27 Januari 2014
Kupastuntas.co.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Lampung mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pemeriksaan kualitas dan perawatan gabah/beras se-Sumatera, selama tiga hari yakni 25-27 Januari, di Hotel Nusantara.
Menurut Kasi Humas Bulog Divre Lampung, Suzana, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin Bulog setiap tahun dengan tempat yang berpindah-pindah. "Kegiatan ini dilakukan berpindah-pindah, kadang di Medan, di Aceh dan di Lampung," jelasnya, saat dihubungi via telepon, Minggu (26/1).
Kegiatan itu kata dia, bertujuan untuk memberikan pembekalan dan meningkatkan wawasan atau pengetahuan kepada petugas pemeriksa kualitas beras dan gabah baik petugas yang baru ataupun yang lama, sebelum pengadaan berjalan. "Biasanyakan pengadaan itu dilakukan pada bulan Maret, jadi pada bulan ini kita berikan pelatihan terlebih dahulu," jelas dia.
Dia mengatakan bahwa peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut berjumlah sekitar 30 orang. Mereka itu jelas dia, berasal dari perwakilan masing-masing provinsi di Sumatera. Pihaknya juga sambung dia, selain menghadirkan pemateri dari Bulog juga menghadirkan pemateri dari pihak swasta atau perusahaan dibidang produksi obat-obatan dalam peningkatan kualitas.
Kegiatan itu lanjut dia, tidak ada kaitannya dengan kinerja para petugas yang lemah. Namun, lebih kepada agenda rutin tahunan. "Bukan karena kinerja petugas yang tidak baik, tetapi hanya pendidikan rutin terutama mengenai pembekalan, khususnya bagi petugas-petugas baru," tegasnya.
Untuk diketahui jelas dia, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Direktur Perencanaan Pengembangan dan Usaha Bulog Pusat, Rinto Angki Pratomo yang didampingi Kepala Divre Lampung, Ir. Alif.
Sebelumnya, Suzana mengatakan bahwa stok beras di Gudang Bulog mencapai 30 ribu ton. Bulogpun siap kata dia, apabila diminta untuk melakukan operasi pasar terkait dengan harga beras yang mengalami kenaikan. "Stok di Bulog masih sekitar 30 ribu ton. Bulog pun siap manakala diminta untuk melakukan operasi pasar," katanya, Rabu (22/1).
Menurut Suzana, apabila hasil produksi petani pada tahun 2014 ini tidak mencukupi kebutuhan masyakat, tidak menutup kemungkinan akan ada impor. "Kalau gagal panennya tinggi, bisa saja terjadi impor. Namun untuk memenuhi kebutuhan beras sampai dengan tiga bulan ke depan di Bulog, saya pastikan masih cukup," pungkasnya. (Suhaili)
http://www.kupastuntas.co.id/?page=berita&&no=11059
Tidak ada komentar:
Posting Komentar