Selasa,14 Januari 2014
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Ketahanan pangan menjadi salah satu isu sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Karenanya, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan beras. Satu diantaranya, melalui Perum Bulog, yaitu menjaga stabilitas, bahkan meningkatkan volume penyerapan petani.
“Pada beberapa dekade silam, untuk menjaga dan meningkatkan penyerapan, kami menjalin kerjasama dengan koperasi-koperasi, seperti KUD (Koperasi Unit Desa). Artinya, KUD menjadi mitra utama kami dalam melakukan penyerapan beras hasil panen petani,” ujar Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Barat, Usep Karyana, saat dihubungi di Bandung, Selasa (14/1/2014).
Menurutnya, jaringan KUD tergolong luas. Potensinya pun, sambung pria berdarah Garut ini, cukup besar. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan, kata Usep, saat ini, tidak sedikit KUD yang justru mengalihkan usahanya pada sektor simpan pinjam. “Juga jasa pembayaran rekening dan sejenisnya,” singkatnya.
Situasi itu, imbuh Usep, membuat jumlah KUD yang bergerak aktif dalam bidang penyerapan beras petani sangat kecil. Kondisi itu, sambungnya, membuat jumlah koperasi di Jabar yang berperan sebagai mitra Bulog untuk pengadaan dan penyerapan beras petani menyusut setiap tahunnya. Dia memperkirakan, saat ini, koperasi mitra pengaradan beras Bulog, jumlahnya tidak mencapai belasan unit.
Usep berpendapat, terus menyusutnya jumlah koperasi yang menjadi mitra Bulog karena tidak tertutup kemungkinan, sistem pengelolaan dan manajemennya kurang optimal. Padahal, sahut Usep, secara potensi dan peluang menjadi mitra Bulog cukup terbuka. “Kami siap menjadikan koperasi yang ingin berperan sebagai mitra sebagai prioritas. Ini sesuai kriteria,” tegas Usep.
Untuk itu, disampaikan Usep, jajarannya mengharapkan adanya peran dan perhatian pemerintah bagi koperasi mitra Bulog. Tujuannya, terang dia, guna menggairahkan koperasi-koperasi untuk melakukan penyerapan beras. Selain itu, pihaknya berharap pemerintah terus mendorong koperasi di daerah memperoleh sarana dan fasilitas pengadaan penggilingan pada lokasi-lokasi yang strategis.
Mengenai target pengadaan beras, Usep mengungkap, tahun ini volumenya tidak berbeda jauh dengan periode 2013, yakni sekitar 500-550 ribu ton. “Untuk stok, Insya Allah aman. Stok beras dapat mencukupi selama 5 bulan mendatang,” tutup dia. (VIL)
http://jabartoday.com/ekonomi/2014/01/14/1203/16656/dorong-serapan-bulog-harapkan-koperasi#.UtXJLPsy9ek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar