Selasa, 28 Januari 2014
PADANG, HALUAN — Seminggu digelar, Operasi Pasar (OP) Bulog di Pasar Raya Padang masih belum dapat tanggapan antusias dari masyarakat. Dari pengamatan Haluan Senin (27/1), selama lebih kurang satu jam, hanya sekitar 6 orang konsumen saja yang membeli beras murah tersebut.
Dua orang Staf Bulog Divre Sumbar yakni Samhir dan Yudha yang bertugas melayani pembelian OP beras murah pada Senin kemarin menuturkan, selama 6 hari OP digelar, baru sekitar 5,5 ton beras yang berhasil dijual ke masyarakat.
“Memasuki hari keenam ini, baru sekitar 5,5 ton beras yang berhasil dijual. Rata-rata sehari terjual lebih kurang satu ton lah,” tutur Yudha.
Sementara itu salah seorang warga bernama Yuni yang ditemui Haluan tengah duduk di RTH Imam Bonjol mengatakan, ia memang tidak membeli beras murah yang dijual pihak Bulog tersebut.
“Tidak, saya tidak beli. Tadi saya memang lewat di tempat tersebut. Tapi ketika saya Tanya, harga pergantangnya, petugasnya bilang Rp11.800. Saya rasa itu terlalu mahal. Makanya saya tidak jadi membeli,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Welly, yang berjualan minuman di depan Masjid Takwa Muhammadiyah Padang. “Iya, saya sudah tahu ada Bulog jualan beras di sana. Tapi saya belum sempat membeli. Harganya Rp12 ribu ya? Kok mahal sekali? Biasanya beras Bulog itu harganya murah, tapi kok sekarang mahal?” tuturnya seraya melemparkan beberapa pertanyaan.
Di tempat berbeda, para pedagang beras yang berhasil ditemui menceritakan, belum ada perubahan harga beras selama OP dilaksanakan. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan Peri yang berjualan di Blok B Pasar Raya Padang. “Harga masih sama dengan minggu lalu. Untuk kualitas satu dihargai Rp20.000 per gantang. Kualitas dua Rp17.000. Dan untuk satu kilonya berada di kisaran Rp10.000-Rp12.000,” ujarnya.
Selain menerangkan tentang harga yang masih belum turun, Peri juga mempertanyakan tentang kompensasi pihak Bulog untuk pedagang. “Kok dalam operasi pasar sekarang pihak Bulog tidak memasukkan beras ke toko-toko? Biasanya saat harga mahal dan Bulog operasi pasar, kami juga diberi kompensasi untuk mendapatkan beras tersebut sekitar 5 atau 7 karung,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Ida, penjual beras dari toko Sembako Danil. “Kenapa Bulog menggelar operasi pasar hanya untuk masyarakat saja? Sedangkan untuk kami pedagang belum ada keringanan. Biasanya kalau lagi operasi pasar kami juga diberi beras agak beberapa karung. Tapi sekarang tidak,” keluhnya.
Menanggapi curahan hati pedagang yang disampaikan padanya, Humas Bulog Divre Sumbar, Saidi menerangkan, untuk OP yang digelar kali ini mereka memang tidak memasukkan beras ke toko-toko pedagang karena belum ada rekomendasi dari Desperindagtamben untuk hal itu. “Pada OP yang digelar tahun-tahun sebelumnya memang ada pasokan yang diberikan untuk pedagang. Tapi, untuk OP kali ini kami hanya menurunkan satgas untuk menjual beras murah pada masyarakat. Adapun untuk toko-toko yang menjual beras kami memang tidak memasukkan, karena belum ada rekomendasi dari Desperindagtamben untuk melakukan hal tersebut. Jika Desperindagtamben merekomendasikan, kami selalu siap melakukannya,” tutur Saidi. (h/mg-len)
http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/haluan-padang/29360-op-bulog-sepi-peminat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar