Senin, 20 Januari 2014
Jurnas.com | DIREKTUR Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan, stok beras Bulog saat ini berada pada posisi aman untuk delapan bulan ke depan, meskipun curah hujan di sejumlah daerah terbilang cukup tinggi dan merendam sejumlah persawahan.
Menurut Sutarto, saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 2,090 juta ton.
“(Cadangan) Beras Bulog tersebar di seluruh Indonesia, pada posisi rata-rata untuk delapan bulan kedepan. Jadi tidak ada masalah,” kata Sutarto di Jakarta, Senin (20/1).
Adapun, harga grosir beras saat ini, lanjut Sutarto, cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan dengan awal bulan lalu. “Ditingkat grosir, misalnya biasanya Rp7800-an per kg, sekarang sudah Rp7750 per kg,” ujar dia.
Penurunan harga tersebut, menurut Sutarto karena pelaku usaha retail beras tidak menahan barang dagangannya. Pasalnya, biasanya pada Bulan Februari sudah masuk musim panen.
“Jadi begini, pebisnis (retail beras) itu kan selalu melihat prospek. Kalau prospeknya bagus, pebisnis juga punya simpanan (beras). Simpanan itu akan dikeluarkan pada saat-saat menjelang panen. Bulan Januari ini kan harusnya ada kecenderungan harganya mulai turun, karena Februari sudah mulai panen. Jadi akan begitu. Karena kemarin kan musim penghujannya tidak mundur. Karena tidak mundur, biasanya Februari sudah panen, paling lambat akhir Februari. Kalau simpanan berasnya tidak mereka lepas, mau dikemanakan barang itu?,” ucapnya.
Sementara itu, terkait permintaan pemerintah agar Bulog menyediakan beras untuk korban bencana banjir di sejumlah wilayah di Tanah Air, menurut Sutarto tidak akan mengganggu stok beras nasional.
“DKI Jakarta, misalnya meminta 38 ton, di daerah lain paling hanya beberapa ton. Padahal beras kita itu 2,090 juta ton. Bayangkan! Kalau hanya diambil 38 ton, 50 ton, 100 ton itu tidak berpengaruh pada cadangan beras nasional,” katanya.
http://www.jurnas.com/news/120999/__Normal_0_____false_false_false__IN_X-NONE_X-NONE______________MicrosoftInternetExplorer4_____________Stok_Beras_Bulog_Aman_untuk_8_Bulan_ke_Depan/1/Ekonomi/Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar