Kamis, 23 Januari 2014
PERUSAHAN Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional (Divre) Jawa Timur menyatakan kesiapannya melakukan intervensi harga beras jika terjadi gejolak di pasar akibat musim penghujan dan banyaknya bencana akhir-akhir ini.
Kesiapan tersebut menanggapi himbauan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa agar Bulog melakukan intervensi harga melalui operasi pasar (OP) jika harga beras melambung akibat cuaca. Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Rusdianto mengatakan Bulog terus melakukan pemantauan harga beras di seluruh Jawa Timur.
Bulog juga melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam memantau harga pasar. Dari pantauan yang dilakukan, harga beras medium di Pasar Jatim masih berada di kisaran Rp7.200-8.000/kg sejak sebulan terakhir, dan tidak ada lonjakan sama sekali.
"Walaupun kondisi Jatim saat ini masih aman, kami tetap siap melakukan OP kapan dan berapapun yang dibutuhkan. OP akan kami lakukan dengan melihat tendensi dan tren kenaikan harga yang terjadi," ujar Rusdianto, di Surabaya, Kamis (23/1). . Jika pergerakan harga dari Rp7.200/kg naik langsung menjadi Rp8.000/kg, maka OP akan langsung digelar.
Adapun harga tebus beras OP ditetapkan sebesar Rp6.800 di Gudang Bulog. Biasanya akan ditambah ongkos distribusi sesuai kebijakan Pemerintah Provinsi Jatim, apakah ada subsidi biaya distribusi, atau tidak. Selain itu, Bulog Jatim juga memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan bencana sebanyak 100 ton/tahun untuk masing-masing kabupaten kota. Jika alokasi tersebut belum mencukupi, kabupaten terkait bisa mengajukan penambahan kepada Pemprov Jatim.
Dzurriyah Nisa | Vriana Indriasari
http://kabar3.com/news/2014/01/bulog-jatim-siap-intervensi-harga-beras#.UuDotPuyTIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar