Kamis, 28 Januari 2014
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa prihatin mendengar kabar beredarnya 15.000 ton beras impor dari Vietnam di Indonesia. Menurutnya saat ini pemerintah tak perlu lagi melakukan impor beras.
"Mestinya tidak ada lagi yang seperti itu, padahal kan kita inginnya swasembada," ujar tokoh asal Makasssar yang akrab disapa JK ini saat ditemui di Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (28/1).
JK meminta agar beredarnya beras Vietnam itu ditelusuri secara tuntas, agar jelas siapa yang harus bertanggung jawab, siapa yang memberikan izin masukknya beras Vietnam itu.
"Itu harus dicek siapa yang kasih izin. Ini harus ada yang bertanggung jawab. Ini sudah jelas siapa yang berikan izin, silahkan tinggal dicek saja," paparnya.
"Kalau untuk masalah impor izinnya ada di Kementerian Perdagangan, tapi yang bisa impor Bulog saja," imbuh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat ini.
Kabar masuknya beras Vietnam bermula ketika rombongan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa melakukan sidak di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (22/1) lalu. Nah saat itu lah mendadak rombongan kementerian didatangi seorang pedagang yang mengeluhkan masuknya beras impor.
Ditemui usai menggelar rapat koordinasi di Gudang Bulog, Jakarta, Hatta menegaskan tak mungkin ada beras impor masuk. Jika laporan pedagang itu benar, maka bisa dipastikan selundupan.
"Tidak mungkin resmi. Karena beras biasa hanya boleh diberikan Bulog untuk impor. Kecuali beras-beras yang bersifat tertentu. Biasanya untuk beras orang asing. Di luar itu ilegal," aku Hatta.
Hatta lantas meminta Kementerian Perdagangan untuk menghubungi Bea Cukai agar segera menelusuri laporan tersebut. (chi/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2014/01/28/213543/JK-Minta-Usut-Beredarnya-Beras-Impor-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar