Rabu, 8 Januari 2014
Prognosa pengadaan beras Perum Bulog Jawa Timur Divisi Regional Jatim pada 2013 ditarget 1,1 juta ton, namun hanya terealisasi 1,012 juta ton. Tahun ini, Bulog Jatim kembali mendapatkan target prognosa pengadaan beras 1,1 juta ton.
“Karena pada tahun 2013 terkendala cuaca, akhirnya target pengadaan sebesar 1,1 juta ton hanya bisa terpenuhi sebesar 1,012 juta ton. Tahun ini kami mendapatkan prognosa yang sama dengan tahun lalu,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Rusdianto, Senin (6/1).
Ia pun menargetkan prognosa tahun ini dapat tercapai dengan cara melakukan percepatan melalui berbagai langkah. Pertama, pihaknya akan mendorong pusat untuk segera mengeluarkan stok beras yang ada di gudang Bulog Jatim ke luar daerah. Dengan begitu, diharapkan agar gudang cepat kosong dan bisa digunakan untuk pengadaan beras baru tahun ini.
Kedua, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian terkait perkiraan luas area panen, volume panen pada tahun ini. Selain itu dilakukan pula penyuluhan serta sosialisasi kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) dan persatuan perusaan penggilingan padi (perpadi). “Kami akan melakukan workshop penggilingan padi kecil. Sebab 80 persen penggilingan yang ada di Indonesia adalah penggilingan kecil dengan produksi dibawah 10 ton per hari,” ujarnya.
Dengan begitu, ia berharap mereka bisa menaikkan produksinya dengan menekan tingkat kehilangan beras saat proses penggilingan. Mekanisme kerjasama dengan gapoktan yang disebut dengan jaringan semut juga terus diaktifkan. Karena kontribusi mereka terhadap realisasi pengadaan beras di Jatim selama ini sangat besar.
Saat ini, stok beras yang ada di Jatim mencapai 600 ribu ton. Stok tersebut untuk kebutuhan penyaluran raskin di Jatim selama 6 bulan sebesar 250 ribu ton, Sisanya sebanyak 350 ribu ton harus dikeluarkan dan dikirim keluar daerah. “Yang memiliki otoritas stok tersebut dikirim ke mana saja, itu adalah pusat. Untuk itu kami mendorong agar pusat segera memberikan tugas kepada Bulog Jatim untuk melakukan pengiriman," tuturnya.
Kendati tahun 2013 target belum tercapai, ia masih yakin Jatim bakal tetap menjadi penyokong terbesar dari jumlah stok beras nasional. Walau belum tercapai, pengadaan Jatim masih tertinggi di banding Bulog Divre lain. Ia pun menegaskan, dengan stok yang ada saat ini Jatim tetap tak memerlukan impor beras. (afr)
http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/38153
Tidak ada komentar:
Posting Komentar