Senin, 29 Agustus 2016
KABAROKE – Jatah raskin di sebagian wilayah Kabupaten Sragen berkualitas buruk. Selain berkutu dan berulat, beras murah tersebut mengandung bekatul serta berwarna kecokelatan. Akibatnya, warga pun enggan mengonsumsinya, sebagian lagi bahkan memanfaatkan beras tersebut untuk pakan ayam.
Kondisi beras memprihatinkan tersebut ditemukan di Dusun Pangle Desa/Kecamatan Sambungmacan. Parti, warga RT 32 membenarkan hal tersebut. Beras yang dia terima bulan ini, lebih buruk dibandingkan bulan sebelumnya. “Ada kutu dan ulatnya, bekatulnya banyak dan warnanya kecokelatan. Sudah saya berikan ke ayam,” ujarnya seperti yang dikutip Merdeka.com.
Selain di Sambungmacan, kondisi serupa terjadi di Kecamatan Tanon. Warga yang enggan menjamah raskin, berencana akan mengembalikan beras tersebut.Sejumlah warga penerima jatah raskin di Desa Tanon mengeluh. Mereka mendapat jatah beras yang tidak sesuai harapan, yakni berbau apek dan berkutu.Dia menduga beras tersebut merupakan stok lama.
Kepada wartawan salah satu pengurus Desa Tanon, Dawam mengatakan biasanya warga penerima raskin menggiling kembali beras yang telah diterimanya agar warnanya lebih putih sehingga layak dikonsumsi.Sedangkan sebagian warga menjemur kembali beras untuk mengurangi bau apek.
“Biasanya digiling lagi biar warna kuningnya bisa berkurang, katanya.
Kepala Desa Tanon, Ali Mahmudi mengemukakan pihaknya akan segera melaporkan soal temuan beras yang mengandung kutu tersebut. Termasuk beras yang sebelum sudah terlanjur di salurkan ke warga penerima akan dikembalikan ke pihak terkait.
“Kami sudah berencana akan mengembalikan beras yang buruk ini dan meminta jatah raskin yang baik,” jelasnya.
http://kabaroke.com/waduh-di-sragen-beras-bulog-jadi-makanan-ayam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar