BINTAN, klik – Pihak Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang menahan penyaluran beras miskin (Raskin) yang akan dibagikan ke warga. Beras yang disalurkan melalui Bulog itu dinilai tak laik konsumsi karena ditemukan dalam kondisi berkutu, rapuh dan kotor.
Lurah Kawal, Arief Sumarsono mengatakan, pihaknya dari kelurahan terpaksa menahan terlebih dahulu penyaluran beras ke masyarakat, karena kualitasnya yang tidak layak konsumsi itu.
“Kami dari kelurahan menahan penyaluran Raskin ke masyarakat, karena kulitasnya tak layak konsumsi, bekutu, berdebu dan pecah – pecah,” sebut Arif saat ditemui, di Lintas Barat KM 20 Toapaya, Jumat (12/08).
Terkait kondisi beras yang tak layak konsumsi ini, kata Arif, pihaknya akan melakukan rapat bersama RT dan RW untuk membahasnya. Dikhawatirkan masyarakat tidak mau menerima jika beras tidak layak konsumsi itu tetap didistribusikan kepada warga.
“Kita akan bahas dulu kepada RT dan RW. Kalau RT/RW menolak akan dibuat berita acara, bahwa RT dan RW menolak beras (Raskin) dan dikembalikan ke Bulog,” tungkas Arif.
Untuk penerima raskin di Kelurahan Kawal, Arif menuturkan sebanyak 217 Kepala Keluarga (KK), dengan total raskin 13,020 Kilogram (Kg). Satu KK, satu bulannya dapat 20 Kg, dikali 3 bulan jadi 60 Kg.
Seperti diwartakan sebelumnya, puluhan warga dari Kelurahan Sei Lekop dan Kelurahan Gunug Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Bintan, juga mengembalikan raskin ke kantor kelurahan. Karena raskin tidak laik konsumsi, antara lain karena lapuk, kehitam-hitaman, berkutu dan berdebu.
Sementara itu, Plt Lurah Gunung Lengkuas, Ivan Golar Riadi, mengatakan, Bulog sebagai penyalur beras sudah siap untuk menggantikan dengan beras yang baru.
“Masing – masing ketua RT sudah kami sampaikan untuk mengembalikan beras Raskin ke Kelurahan kalau tak layak. Nanti diganti dengan yang baru,” kata Ivan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar