Minggu, 21 Agustus 2016
AspirasiRakyat.Com, Soppeng - Petani yang berada di Desa Tottong, Kecamatan Donri-Donri, Soppeng, menilai peryergapan gabah/beras ke bolug masih minim.
"Setelah panen, penyerapan gabah ke bulog masih terlihat kewalahan, itupun hanya di bagian Donri-Donri, Soppeng. Jadi, gabah bisa saja rusak karena tinggal di pinggir jalan berhari-hari," kata Hawa kepada aspirasirakyat.com, Minggu (21/8/2016), malam.
Parahnya lagi, Lanjut Dia, Pemerintah Kabupaten Soppeng pun melarang para petani menjual gabah ke pedagang di luar kabupaten Soppeng bahkan malah ditahan.
"Mau diapa lagi, kita ini petani serba salah. Sebab, disimpan di pinggir jalan bisa rusak gabahnya. Nah dijual di pedagang lain kita bisa ditahan atau disandera," ungkapnya.
Padahal, pedagang di luar bisa membeli gabah/beras petani dengan harga yang jauh lebih tinggi dari HPP (Rp 3.800/kg).
"Pedagang di luar Soppeng dapat membeli gabah petani dengan harga Rp 4.000 hingga Rp 4.300 perkg gabah," tuturnya.
"Kami pun heran, petani Wajo bisa jual ke pedagang di luar wilayah Wajo tapi pemerintah Soppeng malah melarang, kenapa?," tambahnya. (*)
http://www.aspirasirakyat.com/2016/08/enggan-jual-beras-ke-bulog-petani-soppeng-soroti-pemerintah-dan-bulog.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar