Jumat, 05 Agustus 2016

Mitra Bulog Nakal Harus Disanksi

Kamis, 4 Agustus 2016
SIDAK - Anggota Komisi III DPR RI Drs H Taufiq R Abdullah saat mengecek ketersediaan beras di Gudang Bulog Subdivre IV Banyumas di Kelurahan Karangsentul, Kecamatan Padamara, Rabu (3/8).  RADAR BANYUMAS

SIDAK – Anggota Komisi III DPR RI Drs H Taufiq R Abdullah saat mengecek ketersediaan beras di Gudang Bulog Subdivre IV Banyumas di Kelurahan Karangsentul, Kecamatan Padamara, Rabu (3/8).
RADAR BANYUMAS


PURBALINGGA – Beras untuk masyarakat miskin (raskin) masih sering dikeluhkan. Mulai kualitas beras, tunggakan desa, dan pembagian yang tidak tepat sasaran. Terkait kualitas beras, Bulog diminta tegas dan siap memberikan sanksi kepada mitranya yang nakal.

“Jika mitra itu memiliki reputasi bagus juga harus diberikan penghargaan, tapi saat mitra bulog nakal misalnya memberikan beras dengan kualitas jelek dan sampai mendapat komplain masyarakat, maka sanksi tegas sampai ke pemutusan hubungan kerja bisa dilakukan Bulog,” kata anggota Komisi III DPR RI Drs H Taufiq R Abdullah saat mengecek ketersediaan beras di Gudang Bulog Subdivre IV Banyumas di Kelurahan Karangsentul, Kecamatan Padamara, Rabu (3/8).

Taufiq mengimbau agar Bulog melakukan evaluasi secara berkala. Pasalnya dengan adanya beberapa mitra Bulog, jelas kondisi berbeda. Seperti penyerapan dari mitra yang berasnya bagus dan sebaliknya. “Misalnya ada beras dari mitra yang secara visual bagus tapi remuk, ada yang bagus tapi gabah banyak. Sanksi bagi yang nakal harus tegas, karena Bulog sebagai pemegang otoritas,” tegas politisi PKB itu.

Taufiq memahami jika Bulog saat ini kesulitan mendapatkan mitra. Namun harus bisa dicari solusi, salah satunya dengan menggandeng dan memprioritaskan gapoktan. Hal ini dinilai jauh lebih mudah karena lingkupnya kecil, dibanding harus dengan mitra yang sifatnya besar tapi diduga manja.

Terkait penilaian Taufiq, Kepala Bulog Subdivre IV Banyumas Setyo Wastono didampingi Kepala Gudang Karangsentul Pujo Priyono mengatakan, pihaknya sudah memberikan penghargaan maupun sanksi kepada mitra. Mereka yang menyediakan beras dengan kualitas standar bulog, diberikan penghargaan oleh Bulog Provinsi. Sedangkan yang belum sesuai kualitas, diberikan pembinaan dengan ketat.

Namun Bulog mengakui saat ini masih kesulitan mendapatkan mitra. Padahal dulu bisa menggandeng hingga 150 mitra kerja se eks Karesidenan Banyumas. Namun saat ini hanya 50 mitra, bahkan di Purbalingga yang aktif hanya tujuh mitra.

“Makin minimnya mitra disinyalir karena banyak penggilingan beras skala besar yang tidak lagi beraktivitas. Kami tertarik menggandeng gapoktan untuk bisa bergabung,” ungkapnya. (sus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar