Terkait ditolaknya beras untuk masyarakat miskin (raskin) di tiga Kelurahan wilayah Karawaci, Kota Tangerang, Rusli Kepala Bulog Subdivre Tangerang Raya menyebut bahwa persoalan ini akan dikoordinasikan kepada pemerintah setempat.
Diakui Rusli, raskin yang dikirim ke kelurahan oleh pihaknya adalah bukan produk yang sebelumnya. Menurutnya, untuk pengiriman raskin terdahulu merupakan beras impor asal Vietnam.
Maka dari itu pihaknya bersama Pemerintah Daerah setempat akan melakukan sosialisasi terkait kualitas raskin saat ini. “Kalau waktunya kapan kita belum pastikan tetapi dalam waktu dekat kami akan melakukan pertemuan dengan pihak Pemkot Tangerang supaya nanti bisa dikoordinasikan lagi kepada pihak lurah-lurah,” ujarnya, ketika dikonfirmasi Pena Merdeka.
Harga / kilogram tidak ada yang berubah masih seperti biasa. Secara aturan tidak ada yang dilanggar karena beras yang kita pakai untuk kebutuhan raskin masih dalam ketentuan distribusi layak. Itu memang sengaja diambil dari produk lokal. Namun demikian soal kualitas raskin yang saat ini dinyatakan berbeda sejatinya menurut Rusli tidak ada yang berubah.
“Beras impor Vietnam secara kasat mata lebih putih tapi yang sekarang pun secara kualitas tidak berubah kendati secara warna lebih hitam. Ada beberapa faktor yang bisa merubah warna beras karena bisa saja secara tekhnologi dan cuaca di Vietnam berbeda dengan Indonesia,” ujar Rusli.
Mengapa kita pakai beras lokal untuk kebutuhan Raskin sekarang, karena ia mengaku bahwa saat ini sedang panen di sejumlah wilayah Tangerang Raya. Kita juga harus mengakomodir kepentingan panen para petani. Dan pemerintah pusat untuk saat ini tidak lagi membuka impor beras dari luar negeri.
Sejauh ini kebutuhan beras wilayah Tangerang Raya masih sangat cukup karena sekarang stok beras yang tersimpan di Gudang Bulog sebanyak 95 ribu ton. Stok tersebut dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 30 bulan kedepan. Sementara untuk kebutuhan dasar Raskin di wilayah Tangerang Raya kata Rusli, rata-rata mencapai 3.160 ton perbulan.
Sedangkan kebutuhan beras untuk masyarakat umum mencapai 3200 ton perbulan. Pasokan beras tersebut diperoleh Bulog dari mitra dan satgas bulog di dalam negeri. Termasuk dari wilayah Tangerang Raya. (agus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar