Rabu, 31 Agustus 2016

Sindiran Mentan ke Bulog: Harga Beras di Petani Lebih Rendah dari HPP

Selasa, 30 Agustus 2016

Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, hari ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Menggunakan mobil dinasnya, Toyota Crown berpelat RI 38, Amran sampai di pusat kulakan beras terbesar di Jakarta itu pukul 08.30 WIB.

Usai menyambangi beberapa toko grosir beras dan sempat berbincang dengan sejumlah pedagang, Amran mengungkapkan temuan barunya di sidaknya hari ini, yakni harga beli di tingkat petani yang jauh lebih rendah ketimbang harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah.

"Nggak optimal ini penggunaan HPP, di sini harga beras Rp 7.000/kg, taruhlah hampir semua beras di dalam negeri ini IR 64 atau hampir 90% beras yang beredar itu IR 64, biaya produksinya sama," jelas Amran di sela-sela sidak, Selasa (30/8/2016).

"Artinya apa? Kalau harga di sini (pasar induk) Rp 7.000/kg, harga petani mungkin sekitar Rp 6.000/kg, padahal harga (HPP) beras yang ditetapkan pemerintah Rp 7.300/kg. Itu petani beras harganya murah, fakta ini menunjukan serapan kita sangat lemah," imbuhnya.

Menurutnya, saat kementeriannya bisa mengklaim produksi beras tengah surplus, tapi harga beras di tingkat malah di bawah HPP sehingga tak banyak untung yang diraup petani.

"Ini beras, bukan pasir. Petani menderita harga segitu. Betapa ruginya ini petani," ucap menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini sambil memperlihatkan bulir beras di tangan kanannya.

Temuan harga beras yang jauh lebih rendah dari HPP pemerintah di tingkat petani, menurutnya, jadi indikasi kurang optimalnya penyerapan beras oleh Bulog di lapangan. Sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 201, Bulog sendiri membeli harga beras di petani paling rendah seharga Rp 7.300/kg.

"Bukan salah pendahulu Bulog, memang dulu kondisinya yang baik seperti itu. Jangan salahkan siapa-siapa, yang penting kita harus lebih baik," ujar dia.

Amran kemudian menjelaskan, bahwa upayanya menambah luasan lahan tanam sampai pembagian alat dan mesin pertanian (alsintan) mendongkrak produksi gabah cukup signifikan.

"Biasanya musim paceklik saat ini Desember, Januari, sampai Maret, kita tambah luas tanam. Di lahan yang kering saya kirim 40.000 pompa sekarang bisa panen. Ingat dulu saya di-bully katanya mau impor, sekarang tidak kan (impor beras)?" tandas Amran.

Dalam sidak ke PIBC tersebu, Amran ditemani Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Syahrul Mamma, dan sejumlah pejabat dari Bulog, PT Food Station Cipinang, Perum Bulog, dan Kementerian Pertanian.

(ang/ang)
http://finance.detik.com/read/2016/08/30/110437/3286672/4/sindiran-mentan-ke-bulog-harga-beras-di-petani-lebih-rendah-dari-hpp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar