Wartaagro.com – Kewenangan yang diberikan pemerintah terhadap Perum Bulog untuk menstabilkan harga kedelai dikhawatirkan timbul monopoli harga.
Direktur Eksekutif Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), Yusan mengaku tidak khawatir adanya penugasan impor kedelai kepada Bulog sepanjang itu bertujuan menstabilkan harga kedelai.
Menurutnya, dalam Perpres 48/2016 hanya menunjuk Bulog untuk stabilisasi harga dan menjaga stok kedelai nasional. "Jadi Bulog tidak memonopoli impor kedelai," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (31/7).
Ia mengatakan,selama pemerintah membuka kesempatan yang sama kepada semua pihak untuk impor kedelai, maka selama itu juga para importir tidak khawatir akan kehadiran Bulog. Ia menilai tugas Bulog untuk menjaga stabilisasi harga kedelai penting agar konsumen dalam negeri merasa aman ketika gejolak harga terjadi.
Kebutuhan terhadap kedelai dalam negeri sebesar 180.000 ton hingga 200.000 ton per bulan. Sedangkan harganya di gudang importir sebesar Rp 6.500 per kg, atau lebih murah dibanding harga kedelai lokal sebesar Rp 7.700 per kg. (ktn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar