Rabu, 24 Agustus 2016

Petani Keluhkan Harga Patokan Bulog

WAJO, Parepos.co.id — Rendahnya standar harga gabah panen basah yang dikeluarkan pihak Bulog mulai dikeluhkan petani di Kabupaten Wajo. Pasalnya, harga patokan gabah Bulog hanya berkisar Rp3.800/kg. Sementara jika petani menjual pada pedagang dari luar, harganya bisa mencapai Rp4.100/kg.

Salah seorang petani asal Desa Bila, Kecamatan Sabbangparu, Aco mengatakan, sebelumnya para pedagang masih membeli gabah dengan harga Rp4.100/kg. Namun kemarin, pedagang hanya mampu membeli Rp3.800/kg dengan alasan, mereka tidak boleh membeli di atas harga yang ditetapkan dari Bulog.

“Dia hanya mau membeli dengan harga Rp3.800/kg. Padahal harga jual sebelumnya Rp4.100/kg, alasannya mereka sudah tidak boleh menjual gabah di luar daerah,” ungkap Aco Senin, 22 Agustus Saat ditanya untung rugi dengan harga yang dipatok Bulog, Aco mengaku pasrah dengan kondisi tersebut.

Ia berharap agar harga gabah mereka bisa terjual dengan harga minimal Rp4.000/kg. “Kalau dijual dengan harga Rp3.800/kg, terus terang kami sangat resah. Apalagi saat ini memasuki musim kemarau sehingga otomatis biaya operasional juga tambah meningkat, termasuk biaya bahan bakar mesin pompa air dan biaya lainnya. Kami harapkan harga gabah kami bisa dijual dengan harga minimal Rp4.000/kg supaya bisa sedikit terbayarkan rasa lelah selama ini. Apalagi dengan bertani harapan satu-satunya dalam memenuhi kebetuhan dalam keluarga,” katanya.

Hal senada disampaikan Andi Shololepu, petani yang juga pemilik pompa asal Desa Mallusesalo. Menurutnya, jika pemerintah dalam hal ini Bulog memaksakan harga seperti itu, petani bisa mengalami kerugian. Apalagi nilai produksi saat ini cukup meningkat. “Kami berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang menguntungkan petani. Jika pedagang dari luar saja bisa membeli dengan harga tinggi, kenapa Bulog tidak mampu,” katanya.

Terpisah, salah seorang pedagang dari Sabbangparu, H Abdul Latif yang ditemui membenarkan jika memang sudah pernah menerima informasi soal standar harga gabah yang ditetapkan dari Bulog.

“Sebenarnya tidak ada masalah soal harga, kami masih bisa membeli di kisaran Rp4.000-Rp4.100/kg tapi dengan catatan, kami menjualnya keluar daerah. Tapi yang jadi persoalan sekarang, kami tidak boleh membawa gabah keluar daerah dan harus menjual di Bulog sementara standar harga Bulog hanya Rp3.800/ kg, jadi kami harus membeli di bawah harga tersebut,” terang Abdul Latif.

Bukan hanya di Kecamatan Sabbangparu, hal serupa juga dialami petani di Desa Barangmamase, Kecamatan Sajonging. Ambo Asse menuturkan harga gabah saat sekarang anjlok. Untuk itu, kata dia, idealnya harga dikalangan petani yakni Rp4.100/kg.

“Produksi kita lumayan bagus, namun harga gabah sekarang anjlok hingga Rp3.800/kg,” pungkasnya. (ile/rif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar