INILAHCOM, Jakarta - Pembelian beras langsung dari petani oleh Bulog akan sangat menguntungkan masyarakat merupakan tugas mulai Bulog. Tapi Bulog tidak akan mudah melaksanakan amanah tersebut. Bagaimana caranya?
Pemerintah akan menugaskan Perum Bulog untuk menyerap seluruh hasil pertanian langsung dari petani. Kalau memang benar tentu hal ini bisa betul-betul membuat para petani tersenyum. Sayangnya hal ini tidak akan bisa berjalan mulus apabila Bulog belum meningkatkan kapasitas infrastrukturnya.
Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, mengatakan jika dilihat dari infrastruktur yang ada saat ini rasanya tidak mungkin dapat dilakukan. Pasalnya selama ini Bulog hanya bisa menyerap 4-9 persen dari hasil produksi beras nasional.
"Kapasitas (serap)nya hanya segitu itupun bukan gabah tapi beras jadi sementara ini bulog serap beras dari penggilingan bukan langsung dari petani, itupun buat rastra," jelas Andreas kepada INILAHCOM, Rabu (10/8/2016).
Dia bilang selama ini Bulog tidak bisa membeli hasil produksi dalam bentuk gabah langsung dari petani karena tidak memiliki infrastruktur yang memadai. "Yang lebih utama memang Bulog harus membenahi infrastrukturnya terlebih dahulu. Sebab Bulog kan ga pernah serap gabah tapi beras dari penggilingan, padahal persoalan terbesar petani kita adalah gabah," ujarnya.
Sehingga sah saja jika pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap gabah langsung dari petani jika bisa diimbangi dengan peningkatan infrastruktur. "Kalau angkanya mau dianggarkan Rp30 triliun berarti ini kan peningkatannya dua kali lipat ,kalau peningkatan infranya tidak ditambah, ya enggak akan bantu petani," tukasnya. [hid]
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2316265/inilah-syarat-bulog-sukses-beli-beras-petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar