Sabtu, 27 Juni 2015

Tindak Tegas Spekulan dan Pedagang “Nakal”

Sabtu, 27 Juni 2015

Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian bakal menindak tegas spekulan dan pedagang nakal, apabila menjual sembako di luar kewajaran.

JAKARTA – Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) bakal menindak spekulan ataupun pedagang nakal yang menjual komoditas sembako dengan harga diluar kewajaran. Tindakan tegas ini, semata untuk menjaga kestabi- lan harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan jelang Idul Fitri.

“Harus ditindak spekulan dan pedagang yang menjual barang dengan harga diluar kewajaran. Tujuannya agar harga tetap stabil,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian saat mengikut operasi pasar di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (26/6).

Kapolda Metro Jaya mengaku tidak khawatir dengan segala gangguan keamanan yang mungkin terjadi selama operasi pasar. “Kami merasa lebih aman, artinya tidak khawatir dengan gangguan keamanan baik fisik maupun yang lain,” katanya.

Selain mengawal Bulog, polisi juga memberi pengamanan kepada warga yang berbelanja. Sejumlah polisi menjaga ketat truk Bulog yang terparkir di depan pasar. Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, sebanyak 25 anggota polisi diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan operasi pasar berlangsung kondusif.

Dalam operasi pasar tersebut, Bulog menjual bahan po- kok berupa beras mulai dari harga 7.600 hingga 9.500 rupiah per kg tergantung kualitas beras, gula 10.900 rupiah per kg, minyak goreng 12.500 ribu per kg, cabai 20.000 rupiah per kg dan bawang 17.000 rupiah per kg.

Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional DKI - Banten Awaludin Iqbal mengatakan, untuk menjaga pasokan kebutuhan pokok masyarakat dan menjaga harga selama Ramadan, dibutuhkan komitmen dan partisipasi semua pihak.

“Kami terima kasih kepada kepolisian yang berkomitmen mengawal operasi pasar. Ini merupakan tugas pemerintah,” kata Awaludin.

Mengenai antisipasi lonjakan harga,Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaeful Hidayat mengaku telah menyiapkan stok beberapa komoditas yang harganya rawan fluktuasi. Seperti daging sapi, PD Pasar Jaya dan Dharma jaya telah menyiapkan stok daging hingga 100 ton setiap hari.

“Kami sudah siap, pasar jaya, dharma jaya untuk menyediakan daging segar, kita punya stok sampe 50 ton perhari ada 100 ton per hari ada,” katanya.

Penyediaan stok daging segar ini, katanya, merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadan. Dia pun menjamin, daging yang beredar di Jakarta merupakan daging berkualitas baik.

Terkait hal ini, Pemprov DKI Jakarta juga bekerjasama dengan Asosiasi Peternak Indonesia untuk menyiapkan stok daging. Kerjasama dengan Asosiasi Peternak Indonesia itu pun merupakan langkah untuk memotong mata rantai distribusi daging di Jakarta. Sebab, katanya, dengan jaringan distribusi yang panjang akan ber- dampak pada mahalnya harga daging yang diminta.

Jaga Pasokan

Wakil Ketua Umum Kadinda DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, daya beli masyarakat sekarang cenderung menurun. Karena itu, pemerintah diharapkan mampu menjaga stabilitas harga sembako menjelang bulan puasa dan lebaran.“Kebutuhan masyarakat akan sembako selama bulan puasa dan Idul Fitri akan naik 20-25 persen.”

Menjelang Lebaran, tambah Sarman, psikologi pasar akan berpengaruh dan kecederungan harga akan bergerak naik terus apabila demand dan supply tidak seimbang. “Jauh jauh hari manajemen stok ini sudah harus di evaluasi sehingga tidak terjadi gejolak harga sembako selama puasa dan menjelang Idul fitri.” pik/E-12

http://www.koran-jakarta.com/?32518-tindak-tegas-spekulan-dan-pedagang-nakal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar