Rabu, 10 Juni 2015
JAKARTA, suaramerdeka.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menunjuk Djarot Kusumayakti sebagai Direktur Utama Bulog yang baru.
Djarot akan duduk di “kursi panas” BUMN yang saat ini ramai disorot karena kinerjanya itu.
Menurut dia, pemerintah saat ini memiliki target besar mampu menyerap beras 4 juta ton sampai akhir 2016 untuk menjaga stok beras nasional. Oleh karena itu, Bulog sangat diharapkan mampu memenuhi target itu.
Pengamat dan guru besar Fakultas Pertanian UGM, M Maksum Machfoedz menyatakan, pesimistis target itu bisa terpenuhi. “Saya berani taruhan: sudah pasti gagal lagi dan gagal lagi, ketika petugas dan instrumennya tidak dirubah,” ujar anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Pusat ini dihubungi Selasa (9/6).
Ketua PBNU itu mengatakan, jabatan dirut tentu penting tatapi kalau impres soal beras tidak baik maka hasilnya pun tidak baik. “Kalau inpres memble, ya siapa pun dirut Bulog tidak bisa kerja. Apalagi target 4 juta ton,” ujarnya.
Dikatakan, stabilisasi pangan itu mahal karena perlu menyimpan beras yang storage cost-nya mahal, storage losses-nya juga tinggi. Mudah kalau tidak ada beban untuk stabilisasi.
(A Adib/CN39/SM Network)
http://berita.suaramerdeka.com/pesimistis-bulog-serap-beras-4-juta-ton/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar