Jumat, 12 Juni 2015
NAWABERITA.COM, JAKARTA – Parah. Dari 4 juta ton kebutuhan beras di bulan Ramadhan mendatang, Badan Usaha Logistik (Bulog) ternyata hanya mampu memasok persediaan beras sebanyak 700 ribu ton. Masih kurang 3.300.000 ton. Akibatnya kapasitas Bulog semakin dipertanyakan.
Mantan Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso berpendapat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus langsung memberikan langkah tegas terkait hal ini.
“Saya menganjurkan agar berdayakan kembali Bulog, bikin powerful lagi dengan memberikan kekuasaan dan anggaran cukup supaya bisa mengendalikan harga, dulu Bulog sakti , sekarang enggak” ujar Priyo Budi Santoso dalam dialog di gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Kamis (11/6).
Politikus Partai Golkar tersebut juga mendesak kabinet kerja pemerintahan Jokowi – JK agar menindak permainan yang dilakukan kartel serta para tengkulak beras yang jelas-jelas merugikan rakyat. Tidak hanya itu pemerintah juga harus mengkaji masalah itu serta mencarikan jalan keluarnya.
Priyo Budi Santoso menyatakan tidak masalah jika pemerintah memutuskan untuk membubarkan Bulog dan menggantinya dengan Badan Urusan Sembako Rakyat atau Buser. Yang menjadi kekhawatiran politisi senior Golkar ini adalah bahwa para mafia beras telah berhasil menyusup hingga istana.
“Hal ini memprihatinkan, jangan-jangan kartel sudah masuk istana, ini harus diwaspadai. Karenanya saya ingatkan Jokowi – JK jangan sampai masuk angin,” tegasnya setengah berkelakar.
http://nawaberita.com/priyo-budi-santoso-bulog-boleh-diganti-buser-tapi-siapa-jamin-istana-bersih-dari-mafia-beras/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar