Senin, 1 Juni 2015
JAKARTA - Direktur Perum Bulog Lely Pelitasari mengungkapkan, penyerapan gabah dan beras dalam negeri oleh Perum Bulog baru mencapai 1,2 juta ton hingga 31 Mei 2015.
Angka ini lebih rendah 300.000 ton dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 1,5 juta ton.
"Dibanding 31 Mei 2014, ada selisih 300.000 ton, sedikit lebih rendah," katanya di Jakarta, Senin (1/6/2015).
Dia menjelaskan, realisasi penyerapan gabah yang lebih rendah tersebut karena Bulog baru bisa melakukan pembelian setelah dikeluarkannya Inpres Nomor 5 tahun 2015 pada Maret 2015.
Pasalnya, setelah Bulog diubah menjadi badan usaha milik negara (BUMN), maka setiap keputusan dan kebijakan yang diambil harus menunggu restu pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.
Sementara itu, sambung Lely, terkait penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) hingga Mei tahun ini telah mencapai 1,04 juta ton atau 90% dari target bulan lalu.
Menurutnya, beberapa daerah yang belum terselesaikan penyalurannya karena mengalami tunggakan. Penyaluran raskin untuk wilayah terisolir pun dilakukan tidak tiap bulan, namun dua atau tiga bulan sekali.
Terlepas dari itu, Lely memastikan bahwa stok beras Bulog saat ini aman dalam hampir enam bulan ke depan. "Cadangan beras pemerintah masih aman untuk 5,8 bulan ke depan," pungkasnya.
http://ekbis.sindonews.com/read/1007548/34/penyerapan-beras-bulog-baru-1-2-juta-ton-1433132289
Tidak ada komentar:
Posting Komentar