Kamis,11 Juni 2015
JAKARTA, suaramerdeka.com - Penempatan Bulog di bawah Kementerian BUMN dinilai perlu dipertanyakan, karena fungsi Bulog sesungguhnya untuk menjaga dan menjamin ketahanan pangan. Sementara, BUMN ditugaskan untuk mencari keuntungan. Hal tersebut diungkapkan Mantan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, Kamis (11/6).
“Kalau Bulog dipaksa untung seperti BUMN-BUMN lain, maka dia akan mengabaikan ketahanan pangan dan ini dikhawatirkan akan terjadi kerawanan sosial. Belum lagi permainan mafia dan kartel yang makin marak,” kata Pendiri Priyo Budi Santoso for Democracy (Pridem) INI.
Selain itu, menurut Priyo, sudah seharusnya pemerintah memberdayakan Bulog dengan meningkatkan anggaran dan memberikan kewenangan yang lebih kuat. Sehingga Bulog bisa membeli beras petani dengan harga yang pantas dan bisa mengalahkan kartel dan mafia yang membeli beras petani dengan harga tinggi.D engan demikian, kata dia, Bulog bisa lebih sakti dalam melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok, sehingga tidak terjadi gejolak harga seperti saat ini.
Hal senada disampaikan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Helmy Faishal Zaini. Menurut Helmy, Bulog harus menjamin ketahanan pangan nasional dan mampu menciptakan stabilisasi harga. “Itu tugas utama Bulog untuk menjamin ketersediaan beras dan menjada stabilisasi harga. Kalau Bulog juga gagal, maka sebaiknya diganti dengan Banser NU. Insya Allah Banser mampu menjalankan tugas-tugas untuk menstabilkan harga sembako tersebut,” katanya. (Mahendra Bungalan/CN38/SM Network)
http://berita.suaramerdeka.com/dipertanyakan-penempatan-bulog-di-bawah-kementrian-bumn/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar