Selasa, 2 Juni 2015
JAKARTA, WOL – Ekonom Indef Enny Srihartati mengatakan, untuk menghindari mafia beras, Perum Bulog harus mempunyai stok beras 10 persen dari total kebutuhan nasional.
Enny menjelaskan, bila total beras 45 juta ton, maka yang harus dipersiapkan untuk menghindari mafia beras, Bulog harus mempersiapkan sekitar 4,5 juta ton belum ditambah dengan total jumlah raskin.
“10 persen itu 4,5 juta ton. Itu belum termasuk raskin. Cadangan ditambah raskin lebih dari 1,6 juta ton, idealnya lima juta ton benar-benar tidak ada ruang untuk melakukan spekulasi,” kata Enny, saat diskusi Pangan Kita, di Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Menurutnya, dengan adanya kelebihan 10 persen dari stok beras, bisa mengurangi spekulan yang hendak beraksi. Spekulan harus mengeluarkan stoknya untuk menaikkan harga beras karena bisa menyebabkan kerugian.
“Ini barometer ketika Bulog mengisi cadangan 10 persen, para pelaku pasar tidak berani mengambil keuntungan abnormal, kalau itu terjadi bisa menimbulkan ketenangan,” jelas dia.
Sedangkan, untuk mencapai cadangan 10 persen tersebut, Direktur Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari mengungkapkan baru di 2009 lalu Bulog bisa menguasai 10 persen.
“Stok 10 persen terjadi 2009 kenaikan produksi 67,5 persen, Bulog ditugaskan untuk menyerap kelebihan di pasar, bukan untuk persaingan,” tutup dia. (wol/data2)
http://waspada.co.id/warta/indef-bulog-harus-atasi-mafia-beras/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar