Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, Presiden Indonesia yang rupawan.
Belakangan ini Bapak sering sekali diperbincangkan di masyarakat, bahkan media juga begitu sering memerbincangkan Bapak. Entah karena sosok Bapak yang sensasional atau karena kinerja Bapak yang sensasional.
Sekedar informasi saja Pak, akhir-akhir ini bermunculan beberapa gerakan peduli dari masyarakat seperti #WhereAreYouJokowi dan #KemanaPresidenKita. Gerakan tersebut lahir sebagai respon nyata masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan Bapak yang sangat kontroversial. Mungkin Bapak bertanya, “Memang kebijakan yang mana, Dik?” jawabannya adalah KEBIJAKAN MENAIKAN HARGA BERAS.
Beras yang sejatinya merupakan makanan pokok bangsa Indonesia, yang sejatinya langsung berhubungan dengan urusan perut rakyat, justru Bapak naikkan harganya. Mungkin kalau bagi seorang presiden seperti Bapak, kenaikan harga Rp3000 sampai Rp5.000 tidak terlalu berdampak signifikan bagi jalannya kehidupan Bapak.
Tapi bagaimana dampak kebijakan tersebut bagi 120 juta orang miskin Indonesia (world bank, 2012) yang untuk bisa membeli beras dengan harga sebelum Bapak naikkan saja sudah bersyukur?
Katanya yang mulia Bapak Presiden Joko Widodo ini dekat dengan umat? Dekat dengan bangsa? Tapi kemanakah sosok beliau ketika harga beras melambung tinggi? Apakah dengan melakukan blusukan ke Pasar Rawamangun, lalu menanyakan harga beras kemudian nasib 120 juta orang miskin yang telah kami sebutkan di atas tiba-tiba tidak lagi menjadi kelaparan? Dimana jaminan Bapak yang katanya harga beras akan turun 2-3 hari mendatang?
Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, kami menulis surat ini karena kami khawatir akan kondisi rakyat hari ini. Kami khawatir dengan nasib 120 juta rakyat miskin Indonesia yang telah kami sebutkan di atas. Kami khawatir bahwa janji Bapak menurunkan harga beras dalam 2 pekan ke depan hanyalah iming-iming surga agar rakyat rela kelaparan.
Bukankah APBN-P 2015 sudah digelontorkan? Bukankah di dalam APBN-P 2015 tersebut sudah dianggarkan dana untuk menjamin harga bahan-bahan pokok? Kemana larinya dana APBN-P 2015 tersebut pak? Jikalau dana APBN-P 2015 sudah diperbesar, mengapa kenaikan harga bahan pokok seperti ini masih bisa terjadi wahai yang mulia Bapak Presiden Joko Widodo ?
Bapak Presiden yang terhormat,
Apakah Bapak bisa melihat nasib para buruh tani yang penghasilannya juga di bawah rata-rata? Bahkan ketika beras ini naik, buruh tani kita tidak dapat juga menikmati hasilnya, kesejahteraan mereka tidak seimbang dengan tenaga yang telah mereka keluarkan. Sekali lagi kami ingin menanyakan beberapa pertanyaan untuk Bapak Presiden kita. Kenapa kenaikan ini bisa terjadi? Masihkah Bapak peduli akan jeritan Rakyat Indonesia hari ini?
Bapak Presiden yang terhormat,
Kalau memang alasan harga beras naik karena banyak mafia yang bermain di belakangnya, maka mafia mana yang akan disalahkan? Kenapa mereka tidak ditindak secara cepat dan tegas? Katanya presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata, tetapi kenapa untuk memberantas hal-hal kecil yang berdampak luas bagi rakyat seperti itu saja tidak berani?
Oleh karena itu, kami dari BEM KEMA Telkom University menuntut kepada Bapak Presiden Joko Widodo :
1. TURUNKAN HARGA BERAS
2. BERANTAS MAFIA BERAS
3. TINGKATKAN KESEJAHTERAAN BURUH TANI
4. TRANSPARANSI REALISASI APBN-P 2015
Demikian surat terbuka ini kami buat, semoga yang mulia Bapak Presiden Joko Widodo dapat memenuhi semua tuntutan kami diatas. Bilamana tidak dipenuhi, maka rakyat harus maklum bahwa yang mulia Bapak Presiden Joko Widodo tidak punya waktu untuk membaca surat ini karena sedang sibuk blusukan dan pencitraan.
TTD
Presiden Mahasiswa BEM KEMA TelkomUniversity
Aidil Afdan Pananrang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar