Kamis, 12 Maret 2015

Alasan Bulog Belum Borong Gabah Petani, Tunggu Harga Turun

Rabu, 11 Maret 2015

TEMPO.CO, Subang - Manajemen Perum Bulog Subdivre Subang, Jawa Barat, menargetkan pengadaan beras pada pertengahan 2015 sebanyak 40 ribu ton. "Kami optimistis bisa merealisasikannya," ujar Kepala Subdivre Bulog Subang Dedy Supriyadi, saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Maret 2015.

Penyerapan akan dimulai pada akhir Maret 2015 ketika panen raya berlangsung. Saat ini, Bulog belum membeli beras karena sawah yang panen masih terbatas. Alasan lainnya harga gabah di pasaran masih tinggi. "Biarkan para petani menikmati keuntungan yang cukup besar," kata Dedy.

Harga jual gabah kering panen saat ini masih dikisaran Rp 4.500 hingga Rp 5.000 per kilogram. Ada pun harga patokan pemerintah yang menjadi dasar harga pembelia Bulog sampai saat ini masih belum berkisar diangka Rp 3.300 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp 4.200 gabah kering giling. Adapun harga pokok pembelian beras jenis medium dibanderol Rp 6.600 per kilogram.

Bulog, Dedy melanjutkan, akan membeli gabah secara besar-besaran jika harga jual gabah kering panen oleh para tengkulak atau bandar sudah berada di level Rp 3.300 ke bawah. "Kalau sudah begitu, petani harus diselamatkan dengan cara memborong gabahnya," kata Dedy.

Stok beras yang tersimpan di gudang Bulog saat ini mencapai 8.000 ton. Jumlah ini cukup untuk persediaan selama empat bulan mendatang. Saat ini, sentra padi di wilayah Patai Utara (Pantura) Subang seperti di Pamanukan, Ciasem, Sukasari, Pusakanagara, Pusamkajaya, Patokbeusi, Blanakan, Binog dan Tambakdahan, sudah mulai panen rendeng.

Tetapi luas areal yang dipanen masih sedikit. Akibatnya harga jual masih tinggi. "Harga jual gabah kering panen masih dikisaran Rp 5.000-Rp 5.500 per kilogramnya," ujar petani asal Pamanukan, Sujoko. "Alhamdulillah, kami menikmati keuntungan yang lumayan besar."

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Asep Heryana, mengatakan dari areal tanam musim rendeng 2015 yang mencapai 84.601 hektare, yang sudah dipanen hingga pertengahan Februari baru 2.846 hektare. "Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada medio akhir Maret hingga April," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar