Sabtu, 07 Maret 2015

Segera Tentukan HPP Beras

Sabtu, 7 Maret 2015

Bulog Akan Beli Gabah Petani untuk Cadangan

JAKARTA, KOMPASPerum Bulog meminta pemerintah segera menetapkan harga pembelian pemerintah gabah dan beras. Dengan HPP tersebut, Bulog dapat segera menyerap gabah kering panen untuk mengamankan persediaan menghadapi musim kemarau mendatang.

Penambahan stok itu mendesak karena persediaan beras Bulog saat ini 1,2 juta ton. Stok itu diperkirakan cukup 4-5 bulan ke depan dengan catatan digunakan untuk kebutuhan reguler beras untuk rakyat miskin (raskin).

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari Soebekty kepada Kompas, Jumat (6/3), mengatakan, Bulog telah memberikan laporan dan analisis tertulis tentang pertimbangan harga pembelian pemerintah (HPP) kepada pemerintah pada Desember 2014. Keputusan mengenai HPP gabah dan beras ada di tangan pemerintah.

Biasanya, keputusan itu keluar pada Januari atau Februari ketika petani mulai panen masa tanam pertama. Namun, tahun ini hingga awal Maret, HPP belum ditentukan.

"HPP merupakan instrumen pokok bagi Bulog untuk bisa menambah persediaan beras. Kami berharap HPP segera ditentukan pada pertengahan Maret atau sebelum panen raya berlangsung," kata Lely. Pada 2015, Bulog berencana menambah pasokan beras 2,7 juta-3,2 juta ton. Bulog akan membeli gabah kering panen petani untuk digiling menjadi beras.

Dana yang dimiliki Bulog cukup besar, apalagi setelah mendapat penyertaan modal negara senilai Rp 3 triliun. "Melalui penambahan stok itu, Bulog akan punya cadangan pangan yang siap digunakan guna mengantisipasi musim kemarau," ujar Lely.

Sesuai Instruksi Presiden No 3/2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras, HPP gabah kering giling Rp 4.200 per kg dan HPP beras Rp 6.600 per kg. Pada Januari 2015, pemerintah menggelar rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian. Saat itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta HPP beras dinaikkan menjadi Rp 7.260 per kg.

HPP dinaikkan

Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah akan menaikkan HPP beras dari petani, akhir Maret. Presiden belum bersedia menyampaikan besaran kenaikan HPP itu karena masih dihitung. "Sebentar lagi harga gabah diputuskan. Pertengahan atau akhir bulan (HPP) akan dinaikkan," kata Presiden saat berdialog dengan petani, Jumat, pada panen raya padi di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

content

Untuk penetapan HPP, pemerintah mempertimbangkan masukan pemerintah daerah dan petani. "Kita lihat waktu yang pas, kapan dinaikkan. Yang jelas harganya naik dan jangan sampai merugikan petani," kata Presiden. Tahun 2015, pemerintah membagikan 41.000 traktor, mesin tanam padi, dan mesin panen kepada petani. Penggunaan mesin tanam dan panen padi mampu mengurangi penyusutan produksi 8-10 persen. (HEN/WHY)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/150307kompas/#/19/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar