MUHARRIKDAKWAH - Harga beras di pasar tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, masih tinggi. Pedagang nakal terpaksa menjual beras tak layak konsumsi.
Meski pemerintah sudah melakukan operasi pasar murah, namun harga beras di sejumlah daerah masih tinggi. Di pasar tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (6/3) siang, harga beras berkisar antara Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu.
Tingginya harga pasar justru dimanfaatkan pedagang nakal untuk menjual beras kurang layak konsumsi. Selain warnanya kusam dan berbau, beras juga bercampur kerikil.
Ironisnya lagi, harga beras yang lebih parah dari raskin ini dijual Rp 11 ribu perliter. Konsumen kelas bawah tidak memiliki pilihan lain terpaksa tetap membeli beras berkutu meski harganya tinggi.
Sementara itu, pedagang mengaku tetap menjual beras tidak layak konsumsi untuk menghindari kerugian. Operasi pasar murah yang digadang gadang mampu menurunkan harga beras tidak kunjung dilakukan pemerintah. Sementara itu, pasokan beras dari petani juga masih belum normal akibat gagal panen.
Masyarakat kecil juga khawatir kenaikan harga premiun sebesar Rp 200 perliter akan memperburuk harga beras di pasaran. Mereka hanya bisa berharap pemerintah mampu menurunkan harga beras secepatnya. [ian/rmol]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar