Jumat, 20 Maret 2015

Kenaikan Harga Petani Beras 10% Belum Ideal untuk Bulog‏

Kamis, 19 Maret 2015

Jakarta, GATRAnews - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyambut baik terbitnya Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras oleh Pemerintah yang menaikkan Harga Pembelian Petani (HPP) beras sebesar 10%  dari Rp 6.600/kg menjadi Rp 7.300/kg. "Kita maksimalkan (pengadaan beras), selama ini kenaikan HPP memang memberikan spirit tersendiri," kata Direktur Pelayanan Publik Bulog, Lely Pelitasari, saat ditemui di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (19/3).

Kenaikan HPP ini diharapkan dapat membantu Bulog menyerap beras petani, sebab HPP sebesar Rp 6.600 yang tidak naik sejak 2012 sudah terlalu rendah. Apalagi, harga pasaran beras saat ini sudah melonjak tinggi. Bila HPP terlalu rendah, petani tidak mau menjual berasnya pada Bulog.

Tapi, diakui Lely, kenaikan HPP ini sebenarnya masih kurang ideal bagi Bulog. Pasalnya, harga beras saat ini sudah naik lebih dari 10%. Menurut perhitungan Bulog sendiri, idealnya kenaikan HPP adalah 15%. "Sebetulnya kenaikan harga yang sekarang bisa dikatakan pas. Pas-pasan ya, kalau kita bicara ideal untuk Bulog sendiri itu kemarin sudah sampai usulan 15 persen kenaikannya," tuturnya.

Akibat kenaikan HPP yang hanya 10% ini, Bulog pun menurunkan target pengadaan beras tahun ini dari 3,2 juta ton menjadi hanya 2,5-2,75 juta ton, sebab bila HPP hanya Rp 7.300 maka petani bakal lebih banyak menjual berasnya pada tengkulak daripada ke Bulog. "Kalau kenaikannya 15 persen, target kami 3,2 juta ton. Kami punya target disesuaikan dengan HPP," dia mengungkapkan.

Meski demikian, Bulog memahami bahwa pemerintah tak menaikkan HPP lebih dari 10 persen karena berbagai pertimbangan. Kenaikan HPP beras yang terlalu tinggi akan mendorong inflasi, anggaran untuk penyerapan beras juga makin besar. "Jadi kenaikan 10-11% ini kita anggap cukup," ujar Lely.

Dirinya berharap produksi beras pada musim panen tahun ini meningkat sesuai target pemerintah, sehingga surplus banyak dan harga beras tidak setinggi sekarang. Dengan demikian, disparitas antara harga pasaran dan HPP beras yang ditetapkan pemerintah tidak terlalu jauh. "Ini (harga beras) mungkin akan menurun seiring dengan kenaikan panen. Kita sih berharap kenaikan panen betul-betul bagus sehingga kenaikan 10 persen ini menjadi signifikan untuk pengadaan Bulog," ucapnya.

Bulog sendiri mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk menyerap beras dan gabah sesuai dengan HPP baru yang ditetapkan pemerintah. Sekitar 50 persen dari target pengadaan beras Bulog tahun 2015 bakal diperoleh dari musim panen Maret- Juni ini, "Sudah disiapkan, untuk pembelian di awal-awal ini kita sudah siapkan anggarannya. Sejumlah HPP dikalikan target penyerapan kita," tutup Lely.

http://www.gatra.com/ekonomi-1/perdagangan/139082-kenaikan-hpp-beras-10-persen-belum-ideal-untuk-bulog%E2%80%8F.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar