Jumat, 10 Januari 2014
SEMARANG, suaramerdeka.com - Perum Bulog Divre Jawa Tengah memastikan stok beras surplus hingga sembilan bulan ke depan atau September 2014. Penyerapan beras tahun ini diproyeksikan sebanyak 780.000 ton, naik sebanyak 69.449 ton dari pencapaian 2013 yang tercatat 710.551 ton.
"Bulog optimistis target bakal terpenuhi, melihat realisasi serapan tahun lalu masih menyisakan 346.452 ton di sejumlah sub divre wilayah Jateng," kata Kepala Bulog Divre Jateng Witono, Jumat (10/1).
Menurutnya, stok yang melimpah pada 2013 telah didistribusikan untuk beras rakyat miskin (raskin) sebanyak 15 kali. Itu saja masih sisa 346.000 ton dan cukup sampai September 2014.
"Pada penyaluran tahun lalu, Bulog Jateng juga mendistribusikan ke wilayah lain seperti ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, juga Kalimantan Barat," tuturnya.
Tahun lalu Bulog sempat mengalami kesulitan penyerapan karena serangan hama di beberapa wilayah, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), dan adanya kenaikan harga BBM. Kesulitan juga ditambah dengan tidak adanya kenaikan harga pembelian pokok (HPP) beras dari petani sejak dua tahun lalu yang sebesar Rp 6.600/kg, sesuai Inpres No 3 tahun 2012.
Meski begitu, tahun ini Bulog Jateng siap menerima rujukan pusat dalam program yang sama untuk penyaluran luar daerah dan pulau. Apalagi, pencapaian tahun ini diprediksi bakal lebih tinggi dari tahun lalu.
Untuk menambah serapan beras dari petani, Bulog menggandeng Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jateng dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jateng. Bulog berharap pada 2014 penyerapan beras dapat lebih optimal.
"Bulog akan membeli beras dari petani melalui mitra Bulog yang juga dari KTNA dan dari Perpadi. Sehingga dari hulu ke hilir distribusi beras sudah ada yang menangani. Begitu pula dengan penyerapan kedelai," ujarnya.
( Fani Ayudea / CN19 / SMNetwork )
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/01/10/186665
Tidak ada komentar:
Posting Komentar