Gubernur Jateng didampingi Bupati Grobogan tengah memanan kedelai di Desa Tuko, Kecamatan Pukulon. (Foto: M Taslim Hadi) |
“Kedelai Varietas Grobogan produktivitasnya rata-rata mencapai 2,3 ton perhektare, atau di atas Jateng yang hanya 1,6 ton dan produktivitas nasional 1,4 ton perhektare,” ujarnya saat memanen kedelai Varietas Grobogan bersama Bupati Grobogan Bambang Pudjiono, Dirut Buloh Tarto dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) setempat di Desa Tuko, Kecamatan Pukulon Grobogan, Kamis (09/01/2014).
Ganjar mengaku akan mengembalikan kejayaan kedelai Jateng, terutama Grobogan yang pernah jaya pada tahun 90-an sebagai produsen kedelai nasional. Kejayaan saat itu akan dikembalikan dengan cara meningkatkan produktivitas, dan memperluas lahan. Selama ini, kebutuhan kedelai nasional masih menggantungkan dari impor. “Ayo kita lawan kedelai impor. Caranya, kembangkan kedelai lokal Varietas Grobogan dan perluas areal tanam. Untuk meningkatkan produktivitas perhektare dan memperluas lahan tanam, pemerintah akan terus membantu benih, pupuk organik dan juga pemasaran. Bahkan Kementerian Pertanian akan membantu dana 1,7 juta perhektare untuk membeli benih, pupuk organik dan pestisida,” ungkap Ganjar.
Diakuinya, kedelai Varietas Grobogan kualitasnya lebih baik dari kedelai impor. Karena kandungan proteinnya sangat tinggi yaitu 43,9 persen, sedangkan kedelai impor hanya sebesar 34 persen. Dirut Bulog Sutarto Alimoeso menambahkan, pihaknya akan membantu petani kedelai jika harga beli petani (HBP) atau harga di tingkat petani di bawah harga yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 7.400 perkilgram. “Syaratnya kualitasnya harus sesuai yang ditentukan, yakni kadar airnya (KA) tidak boleh di atas 14 persen. Saya siap mengamankan HBP tersebut,” janjinya.
Sebelumnya, Bupati Grobogan Bambang Pudjiono menjelaskan, luas areal tanaman kedelai di daerahnya setiap tahun bias mencapai 27.000 hektare dengan produksi 65.000 ton. Sedangkan yang tengah dipanen pada musim labohan saat ini seluas 18.095 hektare yang tersebesar di beberapa wilayah kecamatan yang ada. “Ini berarti, Grobogan member kontribusi sebesar 43,14 persen terhadap total produksi kedelai Jateng yang sebesar 152.416 ton. Sedangkan untuk tingkat nasional member kontribusi 7,72 persen terhadap total produksi kedelai nasional yang sebesar 843.153 ton,” ungkapnya. (Tas)
http://kr.co.id/read/200422/gubernur-harap-varietas-grobogan-jadi-ikon-kedelai-nasional.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar