Jumat, 04 April 2014

Panen Tapi Tak Menguntungkan

Kamis, 3 April 2014

PETANI PURWOREJO MENGELUH

PURWOREJO(KRjogja.com) Harga gabah ditingkat petani di Kabupaten Purworejo berangsur turun. Petani mengeluh karena keuntungan mereka semakin menipis akibat biaya budidaya padi cenderung meningkat. Penebas membeli gabah IR 64 basah di tingkat petani Rp 3.500 perkilogram, turun dari Rp 4.000 perkilogram dua minggu lalu.
 
Penurunan harga terjadi sejak persawahan di wilayah selatan Kabupaten Purworejo memasuki musim panen. "Memasuki panen harga pasti turun, namun kali ini penurunannya cukup besar, sampai Rp 500 perkilogram," ungkap Ngadiyo (60) petani di Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol.
 
Petani, lanjutnya, masih memperoleh penghasilan dari penjualan gabah. Untuk setiap iring atau 1.800 meter persegi sawah, pada kondisi tanpa serangan hama dipanen sepuluh kuintal gabah senilai kurang lebih Rp 3.500.000.
 
Untuk semusim tanam, petani mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 700.000. Saat panen maksimal, petani memperoleh upah kurang lebih Rp 1 juta perbulan dari bercocok tanam. "Namun tidak pernah bisa, sebab banyak hamanya dan maksimal hanya menghasilkan tujuh kuintal, sehingga dihitung upah bulanan kami tidak lebih dari Rp 350.000. Untuk itu, jika harga gabah bisa di atas Rp 4.000 perkilogram, kami senang," tuturnya.(Jas)

http://krjogja.com/read/210805/panen-tapi-tak-menguntungkan.kr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar