Senin, 31 Maret 2014
INDRAMAYU, (PRLM).-Harga gabah pada permulaan panen padi di Kabupaten Indramayu rendah. Adanya permainan tengkulak dan hukum supply-demand dianggap sebagai penyebabnya.
Memasuki minggu-minggu terakhir Maret 2014, terlihat sejumlah sawah di beberapa kecamatan sudah mulai panen. Beberapa di antaranya berada di Kecamatan Sindang, Indramayu, Cikedung, Terisi, Kroya, Gabuswetan, Gantar dan Haurgeulis. Di daerah-daerah itu, harga gabah kering panen (GKP) berkisar antara Rp 3.500 per kg sampai Rp 4.000 per kg.
Wakil Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Kabupaten Indramayu, Sutatang mengatakan, harga itu pada dasarnya masih lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) GKP di tingkat petani yang mencapai Rp 3.300 per kg. Namun, bila dibandingkan awal Maret lalu, harga gabah kering simpan (gabah yang telah dijemur hingga kering) masih sebesar Rp 6.000 per kg.
Sutatang menilai, adanya kondisi itu membuat harga gabah anjlok. Menurut dia, anjloknya harga gabah disebabkan adanya permainan tengkulak. "Para tengkulak yang mendatangi sawah petani mengaku tidak mau membeli gabah petani. Mereka berdalih, tidak memiliki uang banyak," katanya saat dihubungi, Senin (31/3/2014).
Dia mengatakan, dengan alasan itu, para tengkulak menyatakan hanya mau membeli gabah petani dengan harga rendah. Dengan demikian, para petani tidak memiliki pilihan lain kecuali bersedia menjual gabahnya.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/275941
Tidak ada komentar:
Posting Komentar